5 Usulan Persik Jelang Kompetisi Liga 1 Dilanjutkan

Maskot Persik Kediri (foto:Antara) Maskot Persik Kediri (foto:Antara)

KEDIRI: Rencana PSSI menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 2020, tidak dipersoalkan Persik Kediri. Namun tim berjuluk Macan Putih itu memberikan lima usulan sebelum kompetisi kasta tertinggi dilanjutkan.  

Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih mengatakan, dari lima usulan itu ada tiga yang paling utama.  Pertama adalah  meminta subsidi atau hak komersial klub dinaikkan menjadi Rp 1,2 miliar sampai Rp1,5 miliar. Sebelumnya, subsidi yang diusulkan sebesar Rp 800 juta sekali pencairan.
 
Usulan tersebut berdasarkan hitungan rata-rata kapasitas stadion di Indonesia sebanyak 25.700 orang. Jika terisi setengah dengan harga tiket normal sebesar Rp 50 ribu, hitung-hitungannya menjadi Rp9,6 miliar.
Jika dibagikan dalam delapan bulan, maka jadi Rp1,2 miliar.
 
"Kedua, meminta PSSI mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Itu terkait dengan kebijakan relaksasi pajak bagi pelatih dan pemain. Pajaknya 20 persen dan bisa lebih. Ini akan menjadi beban besar bagi klub," ujarnya.
 
Usulan ketiga adalah renegosiasi kontrak pemain dan pelatih. Sebab, nominal kontrak yang sudah diterima pemain sebesar 40 persen. Sisanya sebesar 60 persen, perlu negosiasi kembali.
 
"Itu wajar dilakukan. Seluruh sektor industri juga melakukan hal yang sama. Jika renegosiasi tidak dilakukan,  klub-klub Liga 1 mengalami kesulitan finansial di musim-musim mendatang. Dan jika urgensinya adalah kepentingan timnas, Kemenpora bisa ikut andil dalam penyelenggaraan kompetisi, " ucapnya
 
Hakim menambahkan, di luar usulan tersebut, Persik menyetujui kompetisi lanjutan disentralkan di Jawa dan tanpa degradasi.
 
"Tapi yang perlu dipertimbangkan juga adalah akomodasi klub-klub luar Jawa. Seperti penginapan mereka apakah ditanggung atau tidak. Kalau bagi kami (klub di Jawa) tidak masalah," ujarnya.
 
Terakhir, Hakim menyatakan PSSI perlu menegaskan soal komposisi pemain asing. Sebab, beberapa pemain asing kami untuk saat ini dilarang negaranya datang ke Indonesia sebelum pandemi berakhir," ujarnya.

 
Awalnya,  Persik sendiri bersikap agar kompetisi dihentikan dan mengganti turnamen nonresmi. Namun, sepertinya PSSI sudah mengambil keputusan untuk melanjutkan Liga 1 yang sempat terhenti di pekan ketiga karena pandemi korona.
 
"Jika pertimbangannya adalah untuk menyiapkan Timnas U-20 dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan, kami akan mengikuti keputusan federasi," kata Hakim.

 

 


(TOM)

Berita Terkait