KEDIRI : Laki-laki misterius yang memukul suporter Aremania di laga Persik Kediri vs Arema FC terungkap. Pelaku yakni seorang Youtuber yang sengaja mengambil gambar di laga tersebut. Atas tindakannya, pelaku yang akrab disapa Bas ini akhirnya menyampaikan permohonan maaf. Dia mendatangi kantor Sekretariat Persik Kediri dan meminta maaf secara terbuka.
Video pernyataan pelaku yang membuat geger setelah pertandingan ini pun diterima pada Rabu 21 September 2022. Terlihat pada video berdurasi 1 menit 56 detik dia didampingi oleh pihak Persik, kepolisian, dan TNI memberikan pernyataannya.
"Di sini yang saya bernama Bas dengan besar hati menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya pada pertandingan match Persik Kediri vs Arema FC," kata Bas, sebagaimana pengakuannya melalui video yang direkam Panitia Pelaksana (Panpel) Persik.
Dia juga meminta maaf kepada oknum suporter Aremania yang diamankan di Stadion Brawijaya Kediri oleh petugas kepolisian dan TNI, yang lantas ia pukul ketika berada di sisi belakang gawang.
"Saya merupakan penonton biasa yang membuat konten pribadi untuk YouTube pribadi saya. Permohonan maaf ini saya sampaikan terhadap korban. Untuk itu saya memohon maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan dengan perbuatan saya kemarin, baik dari pihak suporter Persik Kediri atau pun yang lain," tuturnya.
Sang konten kreator ini juga meminta maaf kepada jurnalis dan awak media yang menjadi pihak yang disudutkan pasca kejadian pemukulan oleh dirinya yang menggunakan rompi pink, yang identik dengan rompi fotografer saat meliput pertandingan Liga 1 musim 2022-2023.
Baca juga : Diduga Selingkuhi Istri Orang, Pemuda di Mojokerto Ditimbuk Kayu
"Pada rekan-rekan media yang meliput pertandingan tersebut baik dari pihak Kediri, Malang atau pun kota-kota lain. Kemudian saya menyadari tindakan saya tersebut mencoreng nama baik media, jurnalis, dan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya," tuturnya.
Pihaknya mengaku sengaja mengambil rompi pink yang dikenakan media tanpa sepengetahuan pihak Panpel Persik Kediri. Padahal rompi itu seharusnya hanya diperuntukkan untuk jurnalis yang sudah terdaftar untuk meliput pertandingan di Liga 1 musim 2022-2023 sesuai persyaratan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Saya memohon maaf juga kepada panita pelaksana pertandingan Persik Kediri. Yang mengambil rompi media tanpa sepengetahuan panpel, yang mana rompi tersebut seharusnya ditujukan kepada media," katanya.
Sebelumnya diberitakan aksi pemukulan beredar di media sosial saat laga Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya Kediri. Oknum suporter Aremania ini diamankan karena melanggar kesepakatan untuk tidak hadir di Stadion Brawijaya Kediri demi keamanan dan menjaga kondusivitas Kediri dan sekitarnya.
(ADI)