Ini Alasan Persebaya Ogah Lanjutkan Liga I

Presiden klub Persebaya Surabaya Azrul Ananda  (Foto / Istimewa) Presiden klub Persebaya Surabaya Azrul Ananda (Foto / Istimewa)

JAKARTA : Manajer Persebaya Surabaya Chandra Wahyudi membeberkan alasan klubnya menolak rencana lanjutan Liga 1 2020 pada Oktober nanti, salah satunya belum adanya rancangan panduan maupun teknis kompetisi yang detail dan jelas.

“Bukan masalah lanjut atau tidak, tapi bagaimana menyiapkan kompetisi agar klub nyaman. Permasalahannya hari ini kami belum mendapat panduan kompetisi yang jelas,” kata Chandra dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin 27 Juli 2020. 

Menurut Chandra, pertemuan antara klub, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang sudah dilakukan. Pada rapat Juni lalu, misalnya, pembahasan hanya sebatas pada kesepakatan untuk melanjutkan kompetisi.

Hasilnya, kata dia, tidak sepenuhnya didukung oleh klub. Dari 18 tim, terdapat 12 tim yang menolak, lima klub setuju, sedangkan satu tim abstain.

Sementara, pembahasan krusial lainnya terkait teknis dan panduan kompetisi belum dibahas sama sekali. Padahal ia berharap PSSI dan PT LIB seharusnya sudah menyiapkan berbagai antisipasi jika memang berniat melanjutkan liga.

Teknis dan pedoman, kata dia, harus dijelaskan secara jelas, termasuk nasib kelanjutan liga ketika terdapat pemain atau staf yang positif terinfeksi covid-19.

“Bagaimana jika ada di antara ratusan orang tiba-tiba terkena wabah ini. Apa yang dilakukan. Kami ingin mendapat gambaran tersebut,” kata dia.

PSSI sebetulnya sudah merilis draf protokol kesehatan penyelenggaraan Liga 1 musim ini di tengah pandemi covid-19. Namun, itu belum mengakomodasi panduan yang dimaksud.

Bahkan, protokol kesehatan tersebut masih perlu dikomunikasikan dengan Satuan Tugas Penanganan covid-19 BNPB.

Hingga saat ini, PSSI juga secara resmi belum menyerahkan maupun mensosialisasikan panduan tersebut kepada klub-klub.

Selain antisipasi penularan virus selama liga bergulir, Chandra juga menyoroti soal kepastian siapa yang bakal menanggung biaya tes swab.

Tidak hanya itu, ia juga ingin mendapatkan kepastian bahwa rencana lanjutan Liga 1 2020 mendapatkan lampu hijau dari setiap daerah yang akan dijadikan venue pertandingan.


(ADI)

Berita Terkait