SURABAYA: Fakta memilukan terungkap dalam kasus temuan bayi membusuk di rumah warga di Siwalankerto, Surabaya, Sabtu 25 Juni 2022. Ternyata bayi yang baru berusia lima bulan itu dianiaya ibu kandungnya hingga meninggal.
Selain melakukan tindakan keji membunuh darah dagingnya sendiri, pelaku bernama Eka Sari, 25 tahun, juga mengancam ibu kandungnya agar tidak melapor ke warga.
“Ini anak kandung. Sebelum meninggal dilemparkan ke tempat tidur dalam kondisi terlentang, sehingga menyebabkan lebam di kepala bagian belakang dan punggung. Kepala belakang keluar cairan,” ujar Kapolsek Wonocolo, Kompol Roycke Hendrik.
Dijelaskan Kapolsek, Eti selaku nenek sekaligus saksi itu awalnya tidak mengetahui jika cucunya sudah meninggal. Perempuan 47 tahun itu tetap membuatkan susu untuk cucunya. Namun, cucunya sudah tidak bergerak.
BACA: Tega! Pasangan Siri di Surabaya Biarkan Jasad Bayinya Membusuk
"Saksi Eti mengetahui saat hendak memberikan susu kepada korban. Eti mengetahui bayinya hanya diam dan sudah biru," ujar Kapolsek.
Mengetahui kondisi cucunya tidak bergerak, Eti kemudian memberitahu Eka Sari. Namun, tersangka malah mengancam akan membunuh ibunya jika menceritakan ke orang lain.
"Tersangka mengancam akan membunuh saksi Eti jika memberitahu kepada suami dan tetangga jika anaknya meninggal," jelasnya.
Mendapat ancaman itu, Eti sama sekali tidak berani keluar rumah dan memutuskan mengurung diri. Sedangkan tersangka, berangkat bersama suami dan anak pertamanya ke Yogyakarta.
“Suaminya tidak tahu karena mengira bayinya tidur, sehingga Tersangka bersama suaminya dan anak pertama ke Gunung Kidul," ucapnya.
Namun Eti yang sudah tidak kuat dengan bau busuk yang dikeluarkan cucunya akhirnya memberanikan diri keluar rumah. Ia juga menceritakan semuanya ke tetangga dan pihak kepolisian.
Tak butuh waktu lama, Eka Sari langsung diringkus oleh petugas saat family gathering kantornya di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Peristiwa tersebut, kata Roycke, berawal ketika Eka Sari memandikan bayinya tersebut, pada Selasa, 21 Juni 2022, sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, si bayi menangis terus menerus.
Karena tangisannya tak kunjung berhenti, Eka langsung melemparkan bayinya tersebut ke tempat tidur. Hal tersebut menyebabkan adanya luka lebam di bagian kepala serta punggung korban.
(TOM)