Balita Blitar Korban Penganiayaan Orang Tua Angkat, Begini Kondisinya

Tim dokter memeriksa kondisi balita korban penganiayaan di Blitar (Foto / Istimewa) Tim dokter memeriksa kondisi balita korban penganiayaan di Blitar (Foto / Istimewa)

BLITAR :  Rumah Sakit Ngudi Waloyo Wlingi mengerahkan tiga dokter sepesialis untuk mempercepat pemulihan fisik maupun mental RA (3). Tiga dokter tersebut yakni dokter spesialis anak, dokter spesialis dalam dan jiwa untuk memulihkan psikologisnya.

Direktur Rumah Sakit Ngudi Waloyo Wlingi Woro Utami mengatakan saat ini kondisi balita tersebut sudah membaik. Bahkan sudah tidak diinfus lagi karena kondisi sudah berangsur pulih.

“Sekarang sudah mulai membaik, seperti luka bekas sudutan rokok sudah mulai mengering, kemudian luka memar di pipi dan kaki juga sudah mulai hilang,” kata Woro, Rabu 7 September 2022.

Dia memambahkan, untuk mempercepat pemulihan kondisi balita tersebut, pihaknya menyiagakan tiga dokter sepesialis. Hal ini dilakukan karena korban selain menderita luka akibat penganiayaan juga mengalami trauma.

“Awalnya lihat orang takut, bahkan balita tersebut sangat trauma yang mendalam.Bahkan tidak hanya trauma, luka-luka di tubuhnya juga mempengaruhi kondisi balita tersebut,” imbuhnya.

Baca juga : Tak Dijatah Istri, Pria di Situbondo Perkosa Adik Kandung dan Ipar

Woro menjelaskan, untuk memulihkan psilogisnya sepesialis jiwa juga di siagakan, karena korban masih balita dan mengalami kekerasan metal juga.

“Untuk perawatan,sementara dipulihkan semua kondisinya baru bisa pulang, pasalnya agar balita tersebut bisa merasakan ceria seperti anak seperantaranya,” pungkasnya.

Sebelumnya korban dianiaya oleh orang tua asuhnya, Taufik (44) dan Nuril (43), pasangan suami istri (pasutri) warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.


(ADI)

Berita Terkait