PTN se-Jatim Diminta Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024

Paguyuban Rektor PTN Jatim menggelar rapat kerja di Universitas Negeri Malang. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq Paguyuban Rektor PTN Jatim menggelar rapat kerja di Universitas Negeri Malang. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Malang: Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur (Jatim) diimbau untuk turut menjaga kondusifitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal itu disampaikan oleh Ketua Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur (Jatim), Nurhasan, usai rapat kerja di Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Kota Malang, Jawa Timur, Selasa 6 Februari 2024. 


"Yang jelas kata kuncinya adalah bagaimana forum PTN di Jawa Timur juga menjaga kondusifitas di kampusnya masing-masing," kata Nurhasan dikutip dari Medcom.id, pada Rabu, 7 Februari 2024. 


Anggota dari paguyuban ini merupakan para rektor-rektor PTN yang ada di Jawa Timur. Di antaranya, Rektor Universitas Airlangga (Unair), Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rektor Universitas Brawijaya (UB), Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rektor UPN ”Veteran” Jawa Timur, dan Rektor Universitas Negeri Malang (UM).


Kemudian, Rektor Universitas Jember (Unej), Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember dan Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rachmatullah Tulungagung.


Nurhasan mengaku, ia berharap pesta demokrasi tersebut nantinya dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, semua rektor yang  tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN Jatim diminta untuk menjaga kondusifitas di kampusnya masing-masing jelang Pemilu 2024.


"Agar pelaksanaan pemilu itu berjalan sejuk, damai, nyaman, dan aman," imbuh Rektor Unesa tersebut.


Sementara itu, Nurhasan menyampaikan bahwa pada rapat kerja kali ini, Paguyuban Rektor PTN Jatim membahas beberapa hal. Mulai dari perankingan perguruan tinggi secara nasional dan internasional, kolaborasi antar PTN hingga soal penerimaan mahasiswa baru (maba). 


Selain itu, rapat kerja tersebut juga membahas soal penguatan kolaborasi tri dharma perguruan tinggi. Terakhir yakni tentang uang kuliah tunggal atau UKT dan iuran yang sesuai regulasi. 


"Karena di era ketidakpastian global ini perlu kolaborasi yang kuat antar perguruan tinggi untuk maju bersama sama. Sehingga antar perguruan tinggi di Jatim bisa mengikuti aturan aturan yang ada di kementerian," ucapnya. 


Lalu, Rektor UM, Haryono, mengatakan bahwa rapat kerja kali ini juga dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Dalam sambutannya, Muhadjir memberikan saran kepada Paguyuban Rektor PTN Jatim agar bisa mengantisipasi transfer teknologi.


"Karena selama ini orang ketika bicara transfer teknologi adalah barang yang masuk ke Indonesia, alat-alat teknologinya. Padahal transfer teknologi bukan di barang itu, tapi di otak manusia. Maka SDM yang ada di perguruan tinggi agar bisa menguasai ilmu pengetahuan yang belum diketahui bangsa kita di luar negeri sana dikuliti, dipelajari dan dikembangkan di perguruan tinggi kita," katanya.


(SUR)

Berita Terkait