MALANG: Sebuah video permintaan maaf seorang penjual dawet beredar di media sosial, Twitter. Penjual dawet itu disebut merupakan sosok yang pernah viral sebelumnya setelah memberikan kesaksian terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Video itu awalnya diunggah oleh akun Twitter, @AremaniaCulture hari ini, 12 Oktober 2022, pukul 14.07 WIB. Pada video berdurasi 2 menit 20 detik itu terlihat seorang wanita berkerudung dan berbaju coklat tengah meminta maaf kepada wanita merupakan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di Kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet?
BACA: Ketua Komdis PSSI Diperiksa Polda Jatim, Dicecar 29 Pertanyaan
Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban, yaitu nas Nawi Curva Nord.
Penjual dawet PNS ya ?
#UsutTuntasTragediKanjuruhan,"
tulis akun @AremaniaCulture dalam unggahannya.
Pada unggahan itu, pemilik akun menceritakan bahwa wanita berbaju coklat tersebut merupakan penjual dawet di Pintu atau Gate 3 Stadion Kanjuruhan. Sebelumnya, wanita itu memberikan kesaksian bahwa Aremania mengeroyok polisi. Aremania juga memakai miras serta narkoba alias mabuk.
"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba.
Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi." imbuhnya.
Pemilik akun juga menjelaskan bahwa wanita berbaju coklat itu berinisial SF. Ia merupakan seorang PNS dan salah satu anggota partai. Namun kabar PNS itu kemudian direvisi oleh pemilik akun.
"Sorry Bro & Sist ternyata bukan PNS tapi Wakil Rakyat ???????? #UsutTuntasTragediKanjuruhan, " ungkapnya.
Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
(TOM)