Ratusan Pemudik Tujuan Madura Telantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Penumpang Pelabuhan Jangkar terlantar karena tiket habis (Foto / Metro TV) Penumpang Pelabuhan Jangkar terlantar karena tiket habis (Foto / Metro TV)

SITUBONDO : Ratusan calon penumpang kapal feri telantar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Mereka terpaksa tidur di pelabuhan berhari-hari karena tidak mendapatkan tiket kapal untuk mudik ke kampung halaman di Madura. Sebagian besar penumpang tersebut membawa kendaraan roda dua dan roda empat.

Hingga saat ini, tiket kapal feri untuk motor dan kapal mereka tidak tersedia. Para calon penumpang mengaku sudah tiga hari menunggu tiket untuk kendaraan mereka. Namun, hingga saat ini belum tersedia. Karena itu mereka terpaksa tinggal di pelabuhan meski dengan kondisi serba terbatas.

Membeludaknya penumpang perantau dari Bali yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat ini membuat penumpang harus telantar di Pelabuhan Jangkar. Mereka kesulitan mendapatkan tiket kapal feri untuk kendaraan mereka, sehingga calon pemudik dewasa maupun balita harus bermalam berhari-hari.

Situasi ini membuat para pemudik mengeluarkan biaya lebih banyak untuk makan dan minum selama menunggu. Sebab, pihak pelabuhan tidak menyediakan, meski sekadar takjil untuk berbuka puasa.

Salah seorang pemudik, Bella, mengatakan, uang saku untuk perjalanan mudik sudah habis karena sudah tiga hari menunggu. Dia berharap, tiket segera tersedia dan dia bisa pulang ke rumahnya di Madura. "Uang sudah habis untuk makan tiga hari di sini. Tapi sampai sekarang belum juga dapat tiket," tuturnya, Sabtu 30 April 2022.

Baca juga : Heboh Kades di Jombang Bagikan Zakat hingga Rp8 Miliar, Antrean sampai 3 Km

Koordinator Pelabuhan Jangkar Tri Wahyono mengatakan, jumlah penumpang memang membeludak sekak beberapa hari lalu. Karena itu, tiket selalu habis. "Kami sudah menambah trip, khusus untuk arus mudik ini. Tetapi selalu saja habis. Rencananya kami akan menambah trip lagi," tuturnya.

Diketahui, pembelian tiket kapal fery di Pelabuhan Jangkar memang masih diberlakukan secara offline, sehingga pemudik harus antre di loket tiket. Karena itu para penumpang berharap pembelian tiket dilakukan secara online agar lebih tertib dan transparan.


(ADI)

Berita Terkait