MOJOKERTO : SR, remaja puteri asal Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, nyaris menjadi korban pemerkosaan. Peristiwa itu dialami korban setelah tergiur dengan informasi lowongan kerja yang diunggah di media sosial (medsos) Facebook.
Totok Yulianto (38), warga yang menolong SR mengatakan, korban awalnya ditawari sebuah pekerjaan oleh pelaku. Selanjutnya, SR dan pelaku janjian untuk bertemu. Kemudian, pelaku menjemput SR di pinggir jalan Desa Balong Mojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Kepada SR, pelaku berjanji akan mengantar ke tempatnya bekerja.
Namun, SR justru dibawa ke area persawahan persis di samping sungai kawasan Jalan Cancer, Dusun Balongkrai, Kelurahan Pulorejo, Kota Mojokerto. Di lokasi itu, SR nyaris menjadi korban pemerkosaan pria tersebut.
"Saat diajak ke area persawahan sana, korban tidak mau, kemudian berontak lompat dari motor terus diseret sama pelaku," kata Totok menirukan penuturan SR, usai menolongnya, Senin 1 Februari 2021.
Tak hanya nyaris diperkosa, SR juga diseret pelaku ke sebuah lahan tebu. Beberapa kali dia juga mengalami kekerasan fisik dari pelaku. SR yang tidak menyerah, terus berupaya melawan hingga akhirnya bisa lolos dari pelaku dan masuk ke perkampungan.
"Kejadiannya sekitar jam 20.00 WIB. Korban sudah di sini mengetuk pintu, menangis minta tolong. Dia menenteng fotokopi kartu keluarga, helm dan jilbab. Pakaiannya belepotan terkena lumpur tanah," katanya.
Mendapati hal itu, Totok kemudian memanggil sejumlah tetangga dan melaporkan kejadian itu ke Ketua RT setempat. Setelah menerima semua penjelasan, SR lantas diantar warga kembali ke rumah dan diserahkan ke pihak keluarga.
"Kami mengantarkan korban pulang ke rumahnya agar nantinya pihak keluarga bersangkutan yang melaporkan ke pihak Kepolisian. Karena kami belum begitu jelas dengan duduk persoalannya," kata Totok.
Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol M Sulkan membenarkan adanya insiden percobaan pemerkosaan itu. Namun, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari pihak korban kendati upaya penyelidikan sudah dilakukan.
"Kami masih berupaya untuk konfirmasi ke korban karena masih proses penyelidikan tahap konfirmasi. Karena sampai sekarang korban belum melapor," kata Sulkan.
(ADI)