JOMBANG : Lebaran merupakan waktu yang ditunggu Wahyuni Cathouse. Tempat penitipan kucing ini ramai pelanggan. Mereka yang berencana mudik Lebaran, mulai menitipkan hewan kesayangannya.
Salah satu pelanggan Wahyuni Cathouse adalah Rika Riza Palevi, warga Mojoagung Jombang. Ibu satu anak itu menitipkan kucing jenis Persia peliharaannya lantaran hendak mudik ke luar kota.
“Nanti mau ditinggal mudik selama 3 sampai 4 hari ke Malang,” ungkapnya, Sabtu 16 April 2022.
Rika mengaku sengaja menitipkan hewan kesayangannya karena sudah terpercaya sejak dulu. Ia pun sudah beberapa kali menitipkan kucing di tempat tersebut. “Kucing saya mendapatkan perawatan saat saya tinggal mudik,” tukasnya.
Baca juga : 4 Manfaat Kulit Bawang, Jangan Langsung Dibuang Ya!
Pemilik Wahyuni Cathouse, Wahyuni mengatakan pihaknya membukan jasa penitipan kucing saat musim mudik Lebaran. Tarifnya bervariasi, menyesuaikan jenis dan usia kucing.
“Sehari kami tarif dengan harga Rp15 ribu, titip sehat. Sedangkan kucing dewasa, kami tarif sebesar Rp30 ribu rupiah per harinya. Tapi kalau untuk kucing titip sakit, akan dikenakan biaya tambahan untuk biaya obat dan vitamin lainnya. Biayanya sekitar Rp15 ribu hingga Rp30 ribu,” paparnya.
Selama Ramadan, Wahyuni sudah kebanjiran pelanggan. Biasanya setiap pelanggan menitipkan kucing hingga beberapa hari. “Pelanggan rata-rata mudik di luar kota. Biasanya mereka menitipkan dua hari sampai satu minggu, bahkan sampai ada yang dua minggu,” tegasnya.
Wahyuni Cathouse mampu menampung puluhan kucing. Setiap kucing yang dititipkan akan dirawat dengan baik. Mulai diberi makan hingga vitamin. Rata-rata pelanggannya berasal dari Jombang, Mojokerto, hingga Tuban. Dari bisnis tersebut, Wahyuni bisa mendapatkan keuntungan jutaan rupiah.
“Di sini bisa menampung hingga 20 ekor kucing yang dititipkan. Karena kami memang sengaja membatasi, dan ini sudah penuh. Fasilitas perawatan titip kucing sehat, akan kami berikan jasa groming dan cek kutu," terangnya.
Wahyuni mengatakan rata-rata pelangganya datang dari Jombang dan sekitarnya, sampai Tuban hingga ke Nganjuk. Omzetnya bisa sampai Rp10 juta hingga Rp15 juta satu bulannya.
(ADI)
