LUMAJANG: Delapan bulan tak lagi mendapatkan bantuan sosial (bansos), ratusan warga di Lumajang, Jawa Timur mengadukan dua petugas penyalur bansos kepada Dinas Sosial. Selain itu, ada warga yang tak mendapatkan bantuan secara utuh alias disunat!
Pemotongan bansos ini dialami ratusan warga dari tiga dusun di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang. Potongan 'siluman' ini terjadi pada dua jenis program bantuan. Yakni bantuan pangan non tunai (BPNT) dan bantuan program keluarga harapan (PKH).
"Nominal yang diterima tak sama dengan bulan sebelumnya," ujar Amini, salah satu warga penerima bansos, Rabu 25 Agustus 2021.
BACA: Bupati Jombang Buka Suara Soal Bansos Daging Busuk
Padahal, lanjut Amini, hampir setiap bulan ATM-PKH warga ini digesek secara rutin oleh pemilik e-waroeng dan petugas pendamping PKH di e-waroeng Sawaran Kulon.
Modus ATM Hangus
Kepala Desa Sawaran Kulon Sugeng mengatakan, dugaan pemotongan bantuan ini terungkap setelah banyak menerima aduan warga soal pelayanan e-waroeng yang kerap tak bisa digunakan traksaksi non tunai menggunakan ATM PKH dengan alasan saldo hangus.
"Karena berulang kali, akhirnya warga yang curiga mencoba mengecek kartu atmnya ke e-waroeng lain dan meminta print out rekening mereka. Benar saja banyak transaksi yang tidak diketahui warga, " ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Sugegeng, pemerintah desa berinisiatif membuka posko pengaduan sebelum nantinya akan dilaporkan ke pihak berwajib terkait dugaan pemotongan bansos ini.
"Saat sudah 131 warga mengadukan bantuan sosial mereka yang bermasalah. Kerugian warga bervariasi mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, " ucapnya.
(TOM)