PADANG: Gempa 6,9 magnitudo yang mengguncang Mentawai Sumatra Barat membuat masyarakat panik. Sirine tsunami yang sempat berbunyi juga mendorong masyarakat segera mengungsi.
"Tadi pas lagi tidur, bergetar jendela. Bangun, terus panik kita sekamar keluar rumah. Goyang semuanya," ujar Mega, 25, salah satu warga yang mengevakuasi diri ke shelter tsunami Kantor Gubernur Sumatra Barat, Selasa dini hari, 25 April 2023.
Mega menyebut gempa terasa sangat kencang dan berlangsung cukup lama. Lemari jam tua di rumahnya berdentang-dentang, sangkar burung bergoyang ke kiri-kanan, hewan-hewan peliharaan berlarian.
Dia semakin panik saat mendengar sirine tsunami berbunyi. Wajar saja, rumahnya berada sekitar 300 meter dari bibir pantai.BACA: Pohon dan Tiang Listrik Roboh Timpa 3 Kendaraan di Exit Tol Madyopuro
Mega bersama ibu dan kakak laki-lakinya langsung berbonceng tiga menuju shelter ini. "Di jalan harus belok-belok, soalnya banyak orang lari," kata dia.
Susana serupa juga diceritakan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur. Ia menerangkan BPBD Sumbar mencatat masyarakat di beberapa titik langsung mengungsi menjauhi pantai. Di antaranya, Mentawai dan Agam.
"BPBD Kota Padang menginformasikan masyarakat sempat bertanya harus mengungsi atau tidak. Kalau mengungsi membuat aman, silakan mengungsi menuju bypass," ujar Rumainur dalam Breaking News Metro TV, Selasa, 25 April 2023.
(TOM)