SURABAYA. Persebaya Surabaya meminta PSSI segera menghentikan lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2020. Desakan itu dilakukan menyusul keluarnya surat pemberitahuan terkait skema pembayaran uang subsidi klub.
Dalam surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020 itu, disebutkan PT LIB dan menyetujui uang kontribusi akan diberikan sebesar Rp800 juta/bulan. Namun, karena penangguhan hingga Februari, PT LIB menyesuaikan besaran uang kontribusi menjadi sekitar Rp 200 juta atau 25 persen.
Apabila kompetisi berjalan sesuai rencana dan berlanjut pada Februari-Juli 2021, maka kontribusi komersial untuk bulan Februari hingga Juli 2021 tetap diberikan dengan nilai Rp 800 juta.
“Surat ini tidak menjawab keresahan klub. Justru membuat situasi semakin tidak pasti. LIB menjanjikan hak komersial klub Rp 200 juta selama masa tunggu sebelum kick off. Tapi baru akan dibayar saat kompetisi berjalan. Memang LIB bisa menjamin liga berjalan?” ” ucap Candra Wahyudi, Manajer Persebaya Surabaya.
Dijelaskan Candra, bila kompetisi tidak berjalan sesuai rencana bulan Februari, maka selama masa tunggu tersebut, klub juga masih harus memenuhi hak gaji pemain dan ofisial.
“Sudahi saja. Daripada tidak pasti seperti ini. Mari kita himpun energi untuk menyiapkan kompetisi musim depan yang lebih rapi dan lebih baik lagi,” tandasnya.
Wajar jika Persebaya meminta kompetisi musim 2020 untuk segera dibubarkan. Sebab, dua kal klub menjadi korban janji PSSI dan LIB soal lanjutan kompetisi. Yakni pada 1 Oktober dan November 2020. Pada dua masa ini, PSSI dan LIB gagal merealisasi janji melanjutkan kompetisi. Padahal, klub sudah mengeluarkan banyak biaya.
(TOM)