"Dari sekitar 3.000 pelanggan itu, pompa ini bisa mensubstitusi maksimal sampai dengan 2.900 pelanggan. Harapannya tentu layanan untuk air bersih masyarakat bisa tersupport," katanya.
Pompa dan aksessoris tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur beserta Bank Jatim. Pompa ini didatangkan sejak 12 Februari 2020 lalu dan telah langsung dipasang sehari kemudian.
Pompa tersebut berfungsi dengan baik dengan flow maksimal yang dapat dihasilkan oleh pompa sebesar 29 liter per detik. Pompa tersebut diharapkan dapat menambah suplai air di Tandon Air Tlogomas untuk mendukung pelayanan air bersih dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang.
Selain pemasangan pompa pada sumur bor baru, Pemprov Jatim juga berkoordinasi ke Pemerintah Pusat yakni Kementerian PUPR dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas Surabaya. Khofifah menjelaskan saat ini proses penggantian pipa dengan kualitas lebih baik tengah dilakukan. Estimasi dalam 1,5 bulan ke depan akan selesai.
"Kita ingin memberikan yang terbaik terhadap pelayanan publik," jelasnya
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyambut positif perhatian yang diberikan Gubernur Khofifah. Dia menyebutkan keberadaan pompa ini sangat bermanfaat dan bisa mengurangi pengaduan masyarakat.
"Yang harus kita dukung melalui tangki masih 6.000 pelanggan saja," jelasnya.
Sutiaji menambahkan Tandon Air Tlogomas kini tak hanya mengaliri wilayah sekitar saja tandon saja. Namun juga wilayah terdampak pipa pecah.
“Sirkulasi di sini dulu kan untuk wilayah sini, tapi akhirnya ini bisa didistribusi ke daerah berdampak. Khusus yang tidak bisa daerah Wonokoyo, karena daerah yang tinggi, harus dari air atas ke bawah,” jelasnya.
Sebelumnya, pipa air bersih milik Perumda Tugu Tirta Kota Malang (sebelumnya PDAM Kota Malang) di Jalan Raya Kidal-Tajinan Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalami kebocoran. Akibatnya ribuan warga Kota Malang krisis air, yakni warga dari kawasan Kedungkandang, Bumiayu, Sukun, Gadang, Sawojajar dan sejumlah wilayah lainnya.
(IDM)