Polisi dan TNI Gagas Kampung Sinau di Mojokerto, Pelajar Bisa Sekolah dengan Protokol Kesehatan

Anggota polres Mojokerto memberikan pelajaran umum di kampung sinau (foto/metrotv) Anggota polres Mojokerto memberikan pelajaran umum di kampung sinau (foto/metrotv)

MOJOKERTO : Kegiatan belajar di rumah selama pandemi covid-19 membuat anak-anak jenuh. Mereka rindu belajar bersama teman-teman dan gurunya. Merasa prihatin, TNI dan Polri di Mojokerto menggagas kampung sinau. Di kampung ini,  para pelajar tetap bisa belajar bersama  dengan protokol kesehatan. 
 
Suasana belajar-mengajar di kampung sinau di Desa Windu Rejo, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto nampak ramai.  Banyak pelajar di tingkat sekolah dasar sangata antusias.  Kegiatan belajar di ruangan TPQ ini sudah berjalan sekitar sepekan terakhir. 

Meski tidak seperti di dalam kelas saat sekolah, namun setidaknya kerinduan para siswa  untuk belajar bersama teman dan gurunya ini terobati. Dalam sehari, para siswa ini bisa belajar secara bergiliran sesuai tingkat kelasnya. Mulai dari pagi hingga sore, kelas satu sampai kelas enam. 

Berbagai mata pelajaran pun bisa tersampaikan kepada murid-murid yang sudah sekitar tiga bulan ini harus belajar di rumah saja. Tak hanya guru saja, namun anggota kepolisian dan TNI juga turut mengajarkan pengetahuan umum kepada para siswa ini.  para siswa pun senang ketika mendapatkan pengetahuan baru yang diajarkan. 
 
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alxander mengatakan ide untuk membentuk kampung sinau ini muncul dari bhabinkamtibmas dan babinsa di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto. Mereka berempati ketika melihat para siswa SD jenuh karena cukup lama tidak belajar bersama. 

"Berawal dari empati tersebut ide membuat kampung sinau yang menerapkan protokoler kesehatan pun dipersiapkan. Mulai dari kewajiban mengenakan masker maupun tersedianya hand sanitizer," ungkapnya. 
 
Dia menambahkan konsep kampung sinau ini diharapkan agar para siswa tetap bisa belajar bersama selama pandemi covid-19 belum berakhir. Terlebih keterbatasan kegiatan belajar di rumah dengan smartphone. 

"Sebab di kawasan pedesaan tidak semua wali murid mempunyai dan mengenal teknologi. Rencananya, kampung sinau ini rencananya akan dicanangkan di setiap desa yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto," pungkasnya. 
 
 


(ADI)

Berita Terkait