Banyuwangi: Festival Batik Banyuwangi kembali lagi digelar tahun ini. Gelaran kali ketujuh ini menjadi pesta perajin dan wisatawan pencinta batik yang telah mampu mendongkrak kualitas batik lokal dan menggerek pendapatan UMKM batik Banyuwangi.
"Festival ini bukan cuma soal menampilkan batik di panggung, tapi instrumen menggerakkan partisipasi masyarakat dan menumbuhkan kewirausahaan batik hingga pelosok desa," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di siaran pers yang diterima Medcom.id, Minggu, 24 November 2019.
Ia menjelaskan bahwa perkembangan perekonomian Banyuwangi semakin melejit beberapa tahun terakhir. Hal itu ditandai dengan lonjakan jumlah orang yang berkunjung ke daerah ini dan mendorong peningkatan ekonomi pengrajin batik.
"Ada dua sektor yang paling cepat menggerakkan ekonomi pariwisata, yaitu food dan fashion. Maka industri fashion lokal kita perkuat. Alhamdulillah, lonjakan jumlah perajin batik sangat pesat. Dulu mereka hanya bisa menjual belasan lembar kain per bulan, tapi kini bisa jual ratusan lembar kain batik per bulan," ujar Anas.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga telah melakukan berbagai langkah untuk mengerek kapasitas para perajin batik. Saat ini pelatihan batik telah digelar sebanyak 54 kali dengan menyasar 6.480 warga dan pengrajin batik.
Materi yang diberikan pun beragam seperti teknik membatik, pewarnaan alami, desain busana, kemasan, branding, pengelolaan limbah hingga pemasaran digital.
"Jadi pemerintah daerah tidak hanya memfasilitasi promosi lewat festival ini, tapi juga secara terintegrasi meningkatkan kapasitas perajin batik," papar Anas.
Festival Batik Banyuwangi 2019 kali ini mengangkat tema motif 'Blarak Sempal'. Parade busana ini menghadirkan 120 busana batik dari 12 desainer lokal 15 perajin batik Banyuwangi, serta delapan desainer nasional dan internasional.
Para desainer berhasil menyuguhkan karya-karya menarik, mulai casual, street wear, hingga spesial occasion seperti baju seremonial dan baju pesta.
"Mari mencintai batik Banyuwangi dengan cara konkret, yaitu membelinya," pungkasnya.
(IDM)