SURABAYA. Larangan mudik dari pemerintah tak bisa begitu saja dipatuhi masyarakat. Masih ada sebagian yang tetap nekat dengan berbagai cara untuk bisa sampai ke kampung halaman.
Seperti yang dilakukan delapan pria yang nekat menumpang mobil pikap dari Malang menunju Surabaya. Untuk mengelabuhi petugas, mereka menutup bagian belakang pikap dengan terpal. Namun saat melintas di lokasi check point kawasan Rungkut Industri Sier Surabaya, aksi mereka kepergok jajaran Polsek Tenggilis.
Awalnya, petugas curiga dengan mobil pikap dari ara luar Surabaya yang ditutup terpal dan tidak diikat sempurna. Setelah diperiksa, pikap itu ternyata berisi orang. Satu per satu mereka diminta keluar dari balik terpal dan jumlah delapan orang.
Setelah keluar, mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh sesuai dengan protap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di Surabaya. Setelah pemeriksaan, mereka harus putar balik lagi ke Malang dan gagal pulang.
"Delapan pemudik ini merupakan buruh pabrik yang bekerja di Malang dan hendak pulang ke Surabaya. Mereka terpaksa mengelabui petugas dengan cara bersembunyi di balik terpal agar bisa lolos di pos pemeriksaan. Petugas terpaksa memulangkan kembali delapan pemudik ke kota asal, " ujar Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Kompol Kristiyan Beorbel Martio
Dengan kejadian ini, Kristiyan mengaku akan menginstruksikan kepada jajarannya agar lebih waspada memeriksa setiap kendaraan, terutama jenis truk, pikap dan angkutan yang melintas di kawasan Rungkut Industri Sier Surabaya.
"Jalur ini menjadi salah satu jalur alternatif untuk memasuki kota surabaya dari kawasan industri dan pergudangan. Kita akan lebih waspada, karena masih ada yang berusaha masuk Surabaya dengan berbagai cara, " ucapnya.
(TOM)