PROBOLINGGO : Puluhan emak-emak di Kota Probolinggo malaporkan koordinator arisan EV (27). Perempuan warga Jrebeng Kulon, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu dilaporkan polisi karena diduga membawa kabur uang arisan hingga Rp500 juta. Modusnya, uang bulanan yang disetorkan peserta arisan tidak diberikan sesuai rencana. Sementara koordinator mendadak menghilang.
Kuasa hukum korban arisan online Sw Djando Gadohoka mengatakan, arisan online tersebut beranggotakan 100 peserta. Masing-masing anggota menyetor uang arisan bervariasi, dari yang terkecil Rp3 juta hingga yang terbesar senilai Rp36 juta.
"Arisan online ini diundi sesuai nomor urut setiap bulan. Member yang mendapat arisan nominalnya juga bervariasi, sesuai uang yang disetorkan saat menjadi anggota arisan online," katanya, Jumat 9 April 2021.
Pada tahun pertama, 2020, arisan online ini berjalan sesuai dengan rencana. Namun, pada awal 2021 mulai agak tersendat. Koordinator arisan juga susah dihubungi. Bahkan, saat ini rumahnya kosong. Karena itu, para ibu pun curiga telah ditipu.
"Ada 50 orang yang melapor menjadi korban. Total kerugiannya sekitar Rp500 juta. Karena itu, hari ini kami melapor kepada Polres Probolinggo agar pelaku ditangkap. Dugaannya penipuan dengan penggelapan," katanya.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono membenarkan adanya laporan emak-emak tersebut. Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan banyak karena masih akan diselidiki. Pihaknya juga masih akan mengumpulkan saksi dan bukti terkait kasus itu.
"Laporan kami terima dan akan kami dalami lebih dahulu," ujarnya.
(ADI)