MALANG : Embun beku (frost) kembali muncul di kawasan Gunung Bromo. Embun upas demikian warga Tengger menyebut terjadi akibat suhu di kawasan Bromo yang cukup dingin, mencapai 0 derajat celsius. Embun upas itu menutupi semua tanaman yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak Minggu 1 Agustus 2021.
Kasubbag Bagian Data, Evaluasi Pelaporan, dan Humas BB-TNBTS Sarif Hidayat membenarkan kemunculan fenomena salju di beberapa kawasan di Bromo Tengger Semeru. Dia menyebut fenomena ini rutin muncul setiap tahunnya saat puncak musim kemarau.
"Itu rutin tiap muncul antara Juli-Agustus di puncak musim kemarau. Jadi umpamanya puncak musim kemarau itu kan, frost itu kan selalu muncul," kata Sarif, Senin 2 Juli 2021.
BACA JUGA : Ingin Program Bayi Tabung? Segini Biayanya
Saat kemunculan frost biasanya disertai suhu udara dingin di bawah 0 derajat celcius. Suhu udara ini terbilang cukup ekstrem di kawasan Bromo Tengger Semeru, mengingat suhu normal tak sampai menyentuh angka itu. "Kalau hariannya sih sekitar 10-12 (derajat celsius), 10-14 (derajat celsius). Dari informasi temen-teman di Ranupani, frost ini (suhu udaranya) bisa capai 0, bisa sampai 4 (derajat celsius). Mungkin di bawah nol, bisa minus," katanya.
Sarif menambahkan, biasanya fenomena es atau frost ini muncul di kawasan padang rumput di kawasan Ranupani, Lumajang. Selain di padang rumput, terlihat fenomena ini tampak di lautan pasir kawasan Bromo Tengger Semeru.
"Saya kemarin konfirmasi teman-teman di lapangan itu di Ranupani, cuma bulan kemarin, atau awal bulan, di laut pasir juga ada, informasinya," ujarnya.
Sarif mengatakan, kemunculan embun upas pada fenomena frost ini tidak terjadi setiap hari. Hanya hari-hari tertentu dan waktu tertentu saja munculnya. Apalagi, saat matahari mulai meninggi sekitar pukul 09.00-10.00 WIB, es akan mencair. "Kemarin sih disampaikan kan dari Minggu ini dan Minggu kemarin sudah ada. Cuma hari-hari ini tidak tentu. Cuma minggu kemarin dan Minggu hari ini itu ada, karena nggak tentu," ujarnya.
Biasanya fenomena ini bakal muncul selama puncak musim kemarau di bulan Juli - Agustus. Dimana setelah memasuki bulan - bulan itu dengan sendirinya bakal mencair dan hilang. Sayang fenomena frost saat ini tak ada wisatawan yang masuk. Sebab Balai Besar TNBTBS, selaku pengelola wisata Gunung Bromo Tengger Semeru masih menutup kunjungan wisata imbas adanya pemberlakuan PPKM darurat sejak 3 Juli 2021.
"Kalau saat ini masih tutup. Nanti dari Jakarta. Kalau PPKM manut dari Jakarta," katanya.
(ADI)