MALANG : Ratusan keluarga korban ricuh Aremania mulai berdatangan ke sejumlah rumah sakit di Malang, Minggu 2 Oktober 2022. Salah satunya di RS Wava Husada. Mereka nampak panik mencari informasi dan kepastian kondisi anggota keluarganya.
Tak hanya keluarga korban, mobil ambulans juga hilir mudik. Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil tersebut mengangkut jenazah korban untuk dibawa ke RS Saiful Anwar. Petugas mengumpulkan korban tewas ke rumah sakit itu untuk mempermudah identifikasi.
Diketahui, di rumah sakit Waha Husada teradapat puluhan jenazah korban bentrokan. Bahkan, 10 di antaranya belum teridentifikasi. Salah satu keluarga korban, Suparti mengaku tengah mencari keberadaan anaknya Budi asal Ngajum yang tengah menonton. Dirinya mengaku telah berkeliling dua rumah sakit yakni RSUD Kanjuruhan dan RS Wava Husada.
"Sudah dua rumah sakit cari anaknya saya. Belum ketemu ini, ini mau ke RS Hasta, kalau nggak ke RS Gondanglegi," ucap Suparti.
Baca juga : 180 Korban Bentrok Aremania Masih Dirawat
Ia mengaku baru mendengar informasi adanya kerusuhan pada Minggu dini hari sesuai salat subuh. Menurutnya, sang anak yang berusia 20 tahun berangkat ke Stadion Kanjuruhan dengan beberapa temannya dari kawasan Kecamatan Ngajum. Ghofur, salah seorang keluarga juga menyatakan tengah mencari keponakannya sesuai kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya.
Hingga kini ia telah mendatangi tiga rumah sakit yakni RSUD Kanjuruhan, RS Teja Husada, dan RS Wava Husada. "Belum ada hasil, seluruhnya nggak ada. Ini nyari di Gondanglegi. Semoga bisa ditemukan selamat," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi memastikan sudah mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi. Dia pun memastikan semua biaya perawatan korban akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang. "Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," tandasnya.
(ADI)