Menkeu Prediksi Rupiah Menguat pada Semester II-2024

Antaranews Antaranews

Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi rupiah akan menguat hingga Rp16.200 per dolar AS pada semester II-2024. Penguatan mata uang Indonesia berdasarkan hasil proyeksi ekonomi global dan kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve System atau The Fed, yang berpotensi dikeluarkan.

“Nilai tukar rupiah semester II kita perkirakan bergerak di Rp16.000 hingga Rp16.200, sehingga keseluruhan tahun Rp15.900 hingga Rp16.100, di atas dari asumsi makro di APBN yang berada di Rp15.000,” ujar Sri Mulyani, dilansir dari Tribratanews, Rabu, 10 Juli 2024.

Dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar), Sri Mulyani menyebutkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terutama akan dipengaruhi oleh kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga, dengan mempertimbangkan kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat saat ini.

Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diperkirakan akan berada di kisaran 6,9 persen hingga 7,1 persen pada semester II-2024, serupa dengan perkiraan untuk sepanjang 2024. Pada semester I, realisasi tingkat imbal hasil SBN sekitar 6,85 persen, di atas asumsi APBN 2024 yang sebesar 6,7 persen.

Inflasi diperkirakan berada pada rentang 2,7 persen hingga 3,2 persen pada semester II dan sepanjang 2024, tidak jauh dari target APBN sebesar 2,8 persen.

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada di kisaran 5 persen hingga 5,2 persen untuk semester II dan sepanjang 2024. Permintaan domestik masih dianggap cukup kuat untuk mendukung perekonomian nasional, meskipun ada risiko global yang perlu diwaspadai.


(SUR)

Berita Terkait