4 Fakta Terkait Padepokan Tunggal Jati Nusantara

Polisi menunujukkan barang bukti ritual maut yang dilakukan padepokan Tunggal Jati Nusantara (Foto / Metro TV) Polisi menunujukkan barang bukti ritual maut yang dilakukan padepokan Tunggal Jati Nusantara (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Nama padepokan Tunggal Jati Nusantara menjadi pembicaraan nasional pasca menyusul tewasnya sebelas orang pengikutnya dalam tragedi ritual maut di Pantau Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu 13 Februari 2022. Mereka tergulung ombak di laut selatan saat tengah berendam.

Berikut 4 fakta terkait padepokan Tunggal Jati Nusantara :

1. Didirikan pada tahun 2011

Padepokan Tunggal Jati Nusantara didirikan Nurhasan sepulang dari Malaysia pada 2011. Padepokan itu diniatkan sebagai tempat pengobatan alternatif, dan baru berkembang pada 2015.

2. Berawal dari pengobatan alternatif

Awalnya padepokan ini menjadi rujukan pengobatan alternatif. Pada saat ada anggota yang merasa mendapatkan kesembuhan saat berobat, dia akan menyampaikan ke yang lain. Dari mulut ke mulut, berita soal Tunggal Jati Nusantara ini beredar. Tidak ada paksaan, surat edaran, atau membuka pendaftaran sebagai anggota. Semuanya diinformasikan oleh anggotanya sendiri kepada masyarakat.

Baca juga : Padepokan Tunggal Jati Nusantara Sudah 7 Kali Ritual di Pantai Payangan

3. Selalu ritual di tepi laut

Padepokan Tunggal Jati Nusantara sudah 7 kali melakukan ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sebelum terjadinya tragedi ritual maut yang menewaskan sebelas orang, Minggu 13 Februari 2022.

“Kegiatan ritual sudah dilakukan tujuh kali. Namun sebelumnya dilakukan di pinggiran pantai saja, sehingga aman. Baru pada 13 Februari 2022, masuk ke dalam air,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, Kamis 17 Februari 2022.

4. Aliran kepercayaan

Padepokan Tunggal Jati Nusantara menggabungkan antara kegiatan keagamaan, dan yang bersangkutan memiliki semacam aliran kepercayaan, yang menggunakan bahasa Jawa dalam pelaksanaan ritualnya. Seperti ada pembacaan mantera, kidung, ini yang nanti akan kami lihat dan pelajari apakah maksud mantera-mantera.


(ADI)

Berita Terkait