BLITAR: Puluhan bangunan di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang rusak akibat diguncang gempa 5,9 magnitudo pada Jumat malam, 21 Mei 2021.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendata terdapat sedikitnya 17 bangunan rusak. Jumlah ini masih bisa bertambah karena pendataan belum usai.
"Kerusakan ada yang jenis bangunannya rumah, puskesmas, sekolah, mushala hingga kantor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik di Blitar, Jumat malam, 21 Mei 2021.
Bangunan yang mengalami kerusakan tersebar di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Blitar. Bagian yang rusak juga beragam, seperti dinding ambrol, genteng rontok, dinding retak, teras roboh hingga plafon rontok.
"Untuk tingkat kerusakan masuk ringan. Namun, ada yang berat milik Pak Jazuli, di Desa Jabung, Talun, rumahnya roboh," kata dia.
Hingga kini, pendataan masih terus dilakukan. BPBD Kabupaten Blitar juga belum mendapatkan laporan apakah ada korban luka atau tidak dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengungkapkan, untuk kantor polsek hanya satu kantor yang dilaporkan ada kerusakan, yaitu di Polsek Wates.
"Binangun (Polsek Binangun) tidak ada ada, hanya Wates (Polsek Wates) yang plafonnya jatuh. Sedikit sekali, tidak ada korban jiwa," kata Kapolres.
Kapolres meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan yang dimungkinkan bisa terjadi. Namun, terkait dengan pendirian tenda darurat, hingga kini masih menunggu hasi evaluasi dari BPBD Kabupaten Blitar.
30 Bangunan Rusak di Malang
Sementara di Kabupaten Malang terdapat sedikitnya 30 rumah rusak. Sebagian besar rumah rusak berlokasi di Malang Selatan.
"Data sementara, ada 30 rumah yang mengalami kerusakan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono, saat dikonfirmasi, Jumat, 21 Mei 2021.
Puluhan rumah rusak yang telah dilaporkan berada di Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Dampit, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan Kecamatan Tirtoyudo.
“Pantauan saat ini, memang tidak ada dampak yang luas. Namun, tim di lapangan masih menggali informasi,” ujar Sadono.
Pihaknya masih belum bisa menentukan jenis kerusakan yang terjadi. Sebab, pendataan masih dilakukan terkait jumlah kerusakan terlebih dahulu.
“Untuk kategori rusak ringan, sedang, atau berat masih belum bisa disampaikan. Saat ini masih data kerusakan terlapor yang kami terima,” ujar Sadono.
Sementara itu, wilayah Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, juga terdampak gempa bumi kali ini. Wilayah tersebut sebelumnya merupakan salah satu kawasan terdampak paling parah pada gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 10 April 2021.
"Beberapa rumah warga yang retak pada gempa bumi beberapa waktu lalu, kini semakin retak. Ada juga rumah tetangga saya yang juga hampir roboh," kata salah satu warga Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Nur Halimah
(TOM)