SURABAYA : Perusahaan teknologi (startup) di dunia kini mengembangkan Embedded SIM (eSIM). Teknologi eSIM dinilai lebih seamless dan aman, apalagi di saat pengguna melakukan perjalanan ke luar negeri. eSIM memungkinkan para traveller atau wisatawan saat di luar negeri tidak harus ganti SIM card.
Berbeda dengan kartu SIM fisik yang harus dibongkar pasang, penggunaan eSIM lebih aman. eSIM tidak bisa dikeluarkan dari perangkat. Jika pengguna mengalami musibah kehilangan atau kecurian ponsel saat di luar negeri, eSIM bisa melacak di mana lokasi ponsel berada.
Di Indonesia teknologi ini dikembangkan JavaMiFi. “eSIM adalah solusi baru untuk para traveler mengakses internet di luar negeri. Karena pemakaian teknologi eSIM ini sangat mudah, pengguna hanya tinggal scan QR Code, sudah bisa langsung connect. Tanpa antre, tanpa registrasi," ujar CEO JavaMiFi Andintya Maris, dilansir Minggu 6 November 2022.
baca juga : Ismail Al-Jazari, Ilmuwan Muslim Berjuluk Bapak Robotik
Di sisi lain, Apple telah resmi menghilangkan slot kartu SIM fisik pada seri terbarunya iPhone 14 series di Amerika Serikat (AS) sehingga sepenuhnya akan menggunakan eSIM. Meskipun hanya di Amerika Serikat, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang penggunaan eSIM only akan diterapkan semua brand smartphone seluruh negara di dunia.
"Meskipun saat ini belum semua jenis dan brand smartphone bisa menggunakan eSIM, diharapkan ke depan eSIM Traveling bisa digunakan untuk semua smartphone di masa depan. Kehadiran eSIM akan menjadi solusi internet luar negeri modern dan praktis, tanpa perlu registrasi," kata Andintya.
Saat ini, banyak orang yang pergi ke luar negeri menggunakan eSIM. Ini terlihat sejak diluncurkan pada 14 September 2022, sudah ada ribuan pengguna iPhone memakai eSIM Traveling.
(ADI)