PONOROGO : Usai ditetapkan sebagai zona hijau beberapa waktu lalu, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur saat ini justru muncul dua klaster baru penyebaran covid-19. Salah satunya adalah klaster pondok Gontor yang sudah terdapat tujuh santri positif korona. Menanggapi hal tersebut, Bupati menyayangkan pihak Gontor yang dinilai abai terhadap himbauan rapid tes bagi siswa baru. 

Sejak diumumkan satu santri pondok modern Darussalam Gontor terpapar covid-19 beberapa hari lalu saat ini jumlahnya bertambah menjadi tujuh orang. Penambahan enam orang tersebut setelah tim gugus covid melakukan tracing terhadap sebelas santri kontak dekatnya. Sementara lima santri lainnya hasil tes swab belum keluar 9 Juli 2020. 

Dari enam santri terkonfirmasi positif tersebut, tim lalu melakukan tracing terhadap orang-orang dekatnya dan didapati sebanyak seratus tiga orang. Mereka adalah teman satu kamar, teman satu kelas dan teman permainan di dalam lingkungan pondok. Dari 103 orang tersebut didapati sebanyak 37 santri menunjukkan reaktif rapid tes. Lalu, untuk memastikan kondisi kesehatannya mereka akan dilanjutkan pemeriksaan PCR. 

Menanggapi munculnya klaster baru ini Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menyayangkan pihak pondok yang tidak menyertakan keterangan rapid tes sebagai syarat bagi siswa baru. Rapid tes dinilai sangat penting karena merupakan alat deteksi dini terhadap serangan virus di dalam tubuh. 

"Sementara para siswa baru pondok gontor hanya membawa surat keterangan sehat, serta surat pernyataan isolasi mandiri," ungkapnya. 

Untuk memutus rantai penyebaran, tim gugus covid-19 Kabupaten Ponorogo terus melakukan tracing terhadap orang-orang dekat. Selain itu tim juga mengisolasi lingkungan sekitar. Selain di pondok Gontor, klaster baru juga muncul di kelurahan Ronowijayan. 

Dari lokasi tersebut sedikitnya tujuh orang telah terpapar covid 19. Saat ini total positif korona di Ponorogo sebanyak 66 orang.  Dari jumlah tersebut 32 diantaranya sudah dinyatakan sembuh.  29 orang masih dirawat di rumah sakit  2 orang isolasi mandiri, dan 3 orang telah meninggal dunia. 

(ADI)