Kebakaran Meningkat, Kepala Satpol PP Ngawi Sambat

Warga memadamkan api dengan alat seadanya lantaran petugas PMK tak kunjung datang (Foto / Metro TV) Warga memadamkan api dengan alat seadanya lantaran petugas PMK tak kunjung datang (Foto / Metro TV)

NGAWI : Jumlah kasus kebakaran selama musim kemarau di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur meningkat. Penyebab utama terjadinya kebakaran sendiri selain dari human error atau kelalaian warga serta arus pendek listrik. Sayangnya, tingginya potensi kebakaran tidak diimbangi dengan sarana prasarana dan jumlah personel yang memadai.

Data dari Dinas Kebakaran Ngawi, dalam sebulan terakhir sudah terjadi 20 kasus kebakaran, baik yang menimpa rumah warga atau lahan kosong. Penyebab utama kebakaran tersebut selain faktor cuaca pada masa musim kemarau, juga didominasi human error atau kelalaian warga dan hubungan arus pendek listrik. 

Terkait peningkatan itu, Kepala Satpol PP Ngawi, Eko Heru Tjahjono mengakui jika setiap hari hampir terjadi kebakaran. Hanya saja, proses pemadaman di masing-masing lokasi itu belum tertangani maksimal. Selain jaraknya yang cukup jauh, pihaknya  hanya dilengkapi 4 mobil pemadam kebakaran saja.

"Itupun dengan tenaga yang masih sangat minim," katanya. 

Dia menjelaskan Kabupaten Ngawi terdapat 19 kecamatan dan jarak cukup jauh.  Idealnya ada tiga pos pembantu tambahan di tiga titik agar lebih memudahkan dalam penanganan. Sejauh ini untuk 4 unit mobil PMK juga hanya berada di pos induk.

"Sehingga sangat sulit menjangkau lokasi kebakaran yang jaraknya terlalu cukup jauh," ujarnya. 

Sesuai Perda nomor 1 tahun 2019 tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran idealnya Kabupaten Ngawi memiliki 8 unit mobil  PMK dan yang ditempatkan masing-masing 1 unit pada 3 pos pembantu dan 4 unit di pos induk. Selain itu juga perlu dilakukan penambahan untuk jumlah personel. 
 


(ADI)

Berita Terkait