Kiai di Mojokerto Tolak Vaksin Astrazeneca Masuk Pesentren

KH. Asep Saifuddin Chalim (ft/metrotv) KH. Asep Saifuddin Chalim (ft/metrotv)

MOJOKERTO: Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  KH. Asep Saifuddin Chalim menolak vaksin astrazeneca masuk ke pesantren.

Alasannya, ada kandungan babi dalam vaksin astrazeneca. Selain itu, status darurat yang menjadi dasar Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bolehnya menggunakan vaksin astrazeneca juga ditolak karena tidak ada status darurat di pesantren.

"Kita mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi covid-19. Namun untuk vaksin astrazenega tetap kita tolak, haram karena terdapat kandungan babi, " ujar KH. Asep Saifuddin Chalim.  

Ditambahkan KH. Asep Saifuddin, dirinya sepakan  dengan Pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan vaksin astrazeneca hukumnya haram.

"Tapi tak sependapat dengan diperbolehkannya vaksin tersebut dengan alasan kondisi darurat.
Tidak ada kondisi darurat, terutama di pesantren ini, " ujarnya.  

Menurut Kiai Asep, kondisi pesatren terlebih pesantren yang diasuhnya dengan belasan ribu santri tidak dalam kondisi darurat virus korona.  Untuk itu ia menolak vaksin astrazeneca masuk pesantren karena mengandung babi.

"Vaksin astrazeneca berikan kepada kelompok masyarakat yang bisa menerima. Untuk yang di pesantren dan umat islam kasih vaksin covid-19 yang benar-benar bebas kandungan babi, " ujarnya.  

 


(TOM)

Berita Terkait