JAKARTA: Prestasi membaggakan kembali diraih siswa Indonesia di ajang Asian Physics Olympiad (APhO) yang digelar secara daring 17– 24 Mei 2021.
Total Tim Merah Puting mendulang 1 medali emas, 3 perak, 1 perunggu dan 3 Honorable Mention. Salah satu medali perak disumbang M ‘Anin Nabail ‘Azhiim dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.
Sementara Peter Addison Sadhani, salah satu anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil meraih medali emas dengan nilai tertinggi ketiga dari total 181 peserta Asian Physics Olympiad (APhO) yang berasal dari 23 negara/teritorial.
"Peter juga menjadi peraih nilai tertinggi kedua di bidang eksperimen dengan nilai terpaut 0,2 poin dari nilai tertinggi," jelas pimpinan tim Indonesia adalah Hendra Kwee, Ph.D dalam keterangan resmi, Kamis 27 Mei 2021.
Siswa lain yang menyumbang medali adalah Edward Humianto (SMAK 1 Penabur Jakarta), Joseph Oliver Lim (SMAK 1 Penabur Jakarta), perak, M ‘Anin Nabail ‘Azhiim (MAN 2 Kota Malang), Dean Hartono (SMAK Penabur Bintaro Jaya), Mario Alvaro (SMAK Penabur Gading Serpong), Jonathan Tjandra (SMAK Calvin Jakarta) dan Vedhino Bima Aryaputra Ahnaf (SMANU MH Thamrin, Jakarta).
Penyelenggara APhO tahun ini adalah National Taiwan Normal University dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan beserta Kementerian Sains dan Teknologi Taiwan.
Sedangkan pesertanya dari Azerbaijan, Hong Kong, Indonesia, Israel, Jepang, Kazakhstan, Kirgizstan, Macau, Malaysia, Moldova, Mongolia, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan (2 tim), Tajikistan, Thailand, Uni Emirat Arab, Uzbekistan dan Vietnam.
APhO ini merupakan olimpiade tingkat Asia pertama yang diselenggarakan secara daring. Semua peserta olimpiade dikumpulkan di satu lokasi di masing-masing negara untuk mengikuti tes dalam pengawasan dua orang yang ditunjuk oleh penyelenggara Taiwan. Selain itu, peserta juga diawasi secara daring menggunakan platform Microsoft Teams. Terdapat 2 kali tes yaitu ujian teori dan ujian eksperimen yang dilakukan pada 2 hari berbeda.
(TOM)