Clicks: Sudah banyak anak bangsa yang menorehkan prestasi internasional. Salah satunya Muhammad Arif Susanto. Ia dinobatkan menjadi salah satu tokoh Forbes 30 Under 30 sebagai co-founder Dusdukduk.
Arif memiliki ide yang sangat kreatif dengan mengolah kardus bekas menjadi furnitur hingga dekorasi rumah. Pasti kalian tidak menyangka kan ternyata pencapaiannya tersebut dihasilkan dari usahanya yang menggunakan bahan yang biasa kita sebut tidak bernilai.
Selain kreatif, Arif juga sangat gigih dalam mengembangkan karyanya tersebut. Alhasil, produk buatanya meraih deretan penghargaan sebagai salah satu inovasi produk ramah lingkungan yang dapat bersaing dengan produk bermaterial konvensional lho.
Arif bercerita bahwa dirinya sempat menganggap e-mail dari Forbes itu adalah sebuah penipuan. Apalagi menurutnya predikat tersebut sangatlah sulit untuk diraih, karena ada banyak tokoh muda inspiratif lainnya di Indonesia.
“Saya pikir itu hanya e-mail spam atau tidak asli sampai saat itu saya mendapat telepon langsung dari pihak Forbes,” kata Arif sambal tersenyum bahagia pada Selasa, 2 Februari 2021, seperti dilansir dari situs resmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Lahirnya Dusdukduk berawal dari ketika ia duduk di bangku kuliah, tepatnya di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS. Ide itu ternyata mencuat dari tugas mata kuliah yang kemudian mendapat sorotan ketika dipamerkan dalam pameran tugas kampus.
Set kursi dan meja kardus buatan Arif pun mendapat respon baik dan perlahan pesanan berdatangan ke Dusdukduk. Sejak awal, alumnus angkatan 2010 ini memang sudah berniat untuk membisniskan hasil karyanya tersebut untuk mendapatkan profit bersama timnya.
Melalui Dusdukduk, Arif dan teman-temannya menyabet banyak penghargaan, mulai dari finalis Wirausaha Muda Mandiri hingga meraih Best Booth pada pameran CASA Indonesia. Tak hanya itu, produk Dusdukduk juga menghiasi berbagai pameran dari tingkat regional sampai internasional. Bahkan, perusahaan tersebut dipercaya banyak klien dari brand tersohor, seperti Honda dan H&M.
Selama tujuh tahun lebih berkiprah di dunia bisnis, wirausahawan muda ini mendirikan PT Kreasi Karya Raya bersama timnya. Dusdukduk yang dahulu hanya berfokus pada produk meja dan kursi, kini sudah melakukan diversifikasi produk.
Tercatat, terdapat dua anak perusahaan yang didirikan oleh Arif hingga 2021, yakni Totoys.id dan Packimpact. Seperti namanya, Totoys.id berfokus memproduksi mainan anak-anak, sedangkan Packimpact lebih pada kemasan produk yang tentunya berbahan dasar kardus bekas.
Setelah dinobatkan sebagai tokoh Forbes 30 Under 30 pada awal 2020 lalu, Aris beserta timnya dihadapkan dengan tantangan baru, yaitu pandemi covid-19. Dari awal Dusdukduk dibangun hingga 2020 awal, omzetnya selalu naik. Tetapi, karena terhantam covid-19, omzetnya harus menurun.
Hal itu tentunya tidak mematahkan semangat Arif beserta timnya untuk terus membawa perusahaannya menjadi yang terdepan. Duta Earth Hour Surabaya 2018 itu mengaku telah melihat peluang bisnis di tengah pandemi covid-19.
Menurutnya, mayoritas masyarakat mulai mendirikan usaha dan membutuhkan kemasan untuk produknya. Dengan begitu, nalarnya langsung berpikir untuk merilis Packimpact sebagai penunjang kebutuhan masyarakat tersebut.
Arif menyebutkan bahwa Dusdukduk nantinya akan memanfaatkan media sosial untuk mengunggah konten-konten kreatif. “Bukan tak mungkin bahwa dalam waktu dekat Dusdukduk menggarap konten video kreatif di YouTube atau platform lainnya,” ujarnya.
Lebih jauh, Arif tidak akan berhenti untuk menunjukkan gebrakan baru. Salah satu di antaranya adalah peluncuran anak perusahaan baru dengan jenis produk yang berbeda pada 2021. Ia juga sedang mengembangkan ide 15 anak perusahaan yang sudah dirancangnya sejak 2019 lalu.
(SYI)