Aksi demo diawali dengan mendatangi gudang tembakau milik PT Gudang Garam yang berada di Kecamatan Paiton, Probolinggo. Dalam aksinya para pendemo menyampaikan empat tuntutan kepada pihak gudang tembakau dan pemerintah daerah terkait kondisi yang dihadapi para petani tembakau saat ini.
Pertama meminta gudang membuka pembelian hingga hasil panen petani habis. Kedua gudang membeli tembakau petani Probolinggo dengan harga tinggi kisaran Rp 36 ribu hingga Rp 45 ribu. Lalu, meminta pembuatan perda dan perbup perlindungan bagi petani, dan pemberantasan mafia pupuk bersubsidi.
"Selain itu, kami menolak masuknya tembakau luar daerah yang sengaja didatangkan karena harganya lebih murah," kata Muhammad Tamimudin, petani tembakau.
Sementara itu supervisor PT Gudang Garam, Boy Jonathan saat menemui pendemo mengatakan tidak akan mendatangkan atau tembakau dari luar daerah sebelum tembakau di Probolinggo habis.
Soal harga yang dituntut petani,Boy mengatakan PT Gudang Garam mematok harga pembelian Rp 27 ribu hingga Rp 35 ribu.
"Kedepan harga tembakau bisa saja naik di atas patokan tersebut," terangnya.
Selain mendatangi gudang tembakau PT Gudang Garam, pendemo juga mendatangi beberapa gudang lainnya yang ada di Kabupaten Probolinggo. Serta juga mendatangi kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Probolinggo.
(ADI)