Baru Diperbaiki, Rumah Apung Bawean Rusak

Rumah apung yang menjadi icon wisata pulau Bawean rusak (Foto / Istimewa) Rumah apung yang menjadi icon wisata pulau Bawean rusak (Foto / Istimewa)

GRESIK : Icon pariwisata Pulau Bawean, Gresik, rumah apung yang berada di Pulau China mengalami kerusakan. Padahal, rumah apung itu sempat dilakukan perbaikan setelah hanyut pada Desember 2020 lalu.

Pasca hanyut, rumah apung itu sudah diperbaiki dan dikembalikan ke tempat semula. Namun, sudah seminggu ini rumah apung itu terdampar dari tempat asalnya. Setelah kini hanyut lagi, para nelayan setempat berupaya menarik rumah apung itu ke bibir pantai.

Rumah apung itu hanyut lagi dikarenakan, hanya ada empat jangkar. Ukurannya sekitar 4 meter saja. Saat kejadian, jangkar tersebut terlepas dari rumah apung ditambah adanya hempasan angin yang cukup kencang.

“Penyebabnya angin besar sudah hanyut lagi,” ucap Lamri seorang warga sekitar, Selasa 20 April 2021.

Terkait dengan ini, warga sekitar pun sangat menyayangkan hal itu. Meski pernah ada perbaikan, kondisi gabus penahan rumah apung itu terlihat miring, tidak seperti kondisi awal.

“Gabusnya miring, pernah sempat diperbaiki dengan garansi lima tahun oleh pemborong,” ungkapnya.

Selain sudah dua kali hanyut, perbaikan rumah apung akhir tahun lalu juga jadi keluhan warga. Sebab, akibat perbaikan itu terumbu karang di sekitar Pantai China banyak yang rusak.

Kepala Upt Dinas Pekerjaan Umum Pulau Bawean Mohammad Zen mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, proyek rumah apung itu masih dalam pemeliharaan dan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) belum diserahkan kepada Dinas Pariwisata atau kepada kelompok desa setempat.

“Itu yang tanggung jawab Bidang Ciptakarya DPUTR Kabupaten Gresik. Kami Upt PU Bawean hanya berwenang di bidang Bina Marga dan Pengairan saja,” imbuhnya.

Seperti diketahui, proyek rumah apung itu dibangun dengan menghabiskan dana Rp 845 juta melalui anggaran APBD Kabupaten Gresik tahun 2019. Banyak pihak menilai kondisi fisik konstruksi bangunan terkesan asal-asalan dan banyak kejanggalan. Padahal, dananya diambil dari uang rakyat.


(ADI)

Berita Terkait