Tidak ada tanda khusus jika penghuni rumah itu positif covid-19. Hanya ruang gerak mereka saja yang selalu diawasi petugas dari satgas covid-19 desa setempat.Penularan warga di satu dusun ini diduga bersumber dari acara hajatan pernikahan warga setempat yang digelar pada 8 Juni lalu. Klaster ini diketahui setelah dua orang perias dan cucuk lampah pengantin meninggal dunia secara bergantian akibat covid-19.
"Kami lantas memperluas tracing terhadap warga setempat yang diketahui hadir di acara hajatan pernikahan tersebut. Hasilnya sebanyak 10 warga dari 12 warga yang bergejala dinyatakan positif covid-19 setelah dilakukan rapid antigen," ungkap Kepala Desa Pengkol, Fuad Ari Sulistyo, Jumat 18 Juni 2021.
BACA JUGA : Waspada 661 Anak di Jakarta Positif Covid-19
Meski demikian, kesepuluh warga hanya dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sejauh ini belum ada tindakan dari dinas kesehatan setempat. Selain itu, satgas covid-19 di desa tidak melakukan lockdown karena akan mengganggu aktivitas warga.
"Ealam sebulan terakhir memang banyak hajatan yang digelar di wilayah Ngawi," katanya.
Kegiatan ini berpotensi menimbulkan kerumunan jika mengabaikan protokol kesehatan. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 2.568 warga Ngawi terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah itu 39 dirawat, 2.285 sembuh dan 244 meninggal dunia.
(ADI)