MAGETAN: Kondisi sulit akibat pandemi covid-19, tidak membuat Hari Sumarno, warga asal Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan menyerah. Setelah dirumahkan dari tempatnya bekerja, ia membuat kerajinan miniatur rumah berbahan limbah kayu dan bambu.
"Tak perlu mencari bahan baku karena di lingkungan sini banyak yang membuat anyaman bambu. Sisa bambu yang biasanya dibuang saya manfaatkan untuk dijadikan miniatur rumah dengan aneka macam model, " ujarnya.
Beberapa tahun sebelumnya, bapak dua anak ini pernah membuat kreasi miniatur perahu dari bambu. Namun berhenti karena kesibukan pekerjaannya di pabrik penyamakan kulit.
BACA: Suka Duka Perias Sapi, Kena Tendang Sudah Biasa!
Kemudian Sumarno memutuskan mulai berkarya lagi sejak akhir Juni 2021 lalu. Penyebabnya, pekerja di pabrik kulit sepi sehingga banyak waktu luang,apalagi saat PPKM Darurat ini.
Perlu teliti dan telaten untuk menciptakan karya seni yang bernilai ekonomi ini. Rata-rata butuh waktu kurang lebih empat hingga 10 hari untuk menyelesaikan satu miniatur rumah.
"Tergantung tingkat kerumitan, " ucapnya.
Hasil karyanya, ia pasarkan di jejaring media sosial. Harganya bervariasi, mulai Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah tergantung model dan juga tingkat kesulitan.
"Karena masih PPKM Darurat tidak bisa kemana-mana, sementara saya pasarkan lewat facebook, " ujarnya.
(TOM)