MOJOKERTO : Seekor sapi milik warga Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ngamuk hingga tercebur sumur sedalam 12 meter, Rabu 20 Juli 2022. Petugas pemadam kebaran (PMK) pun dikerahkan untuk mengevakuasi sapi nahas tersebut. Namun, sayang sapi tersebut mati setelah berhasil diangkat ke permukaan.
Sapi yang tercebur sumur yakni milik Sutrisno. Insiden ini terjadi saat sapi hendak dibawa pemiliknya ke kabun dekat rumah. Sapi betina jenis limosin ini berada di sumur kedalaman dua belas meter dan diamater satu setengah meter.
Saat berada di dalam, posisi sapi berada di bawah dengan posisi kepala di atas dan tubuhnya melingkar di dasar sumur yang sempit. Saat itu masih dalam keadaan hidup. Sejumlah warga pun berusaha mengevakuasi sapi dengan peralatan apa adanya. Namun karena sapi ukuran besar dan sumur yang sempit warga pun gagal melakukan evakuasi.
Lewat bantuan Babinsa desa setempat, warga akhirnya melapor ke petugas PMK Pos Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Bersama sejumlah relawan personil, petugas damkar pun berusaha mengevakuasi sapi betina ini. Menggunakan tali karmantel dan kretek besi, seorang warga masuk ke dalam sumur untuk mengikat sapi.
Baca juga : Korupsi JLU, Kejari Pasuruan Geledah Kantor Camat hingga BPN
Selanjutnya sapi ditarik pelan-pelan hingga berhasil dikeluarkan. Namun sayang, sapi akhirnya mati karena terlalu lama dalam sumur yang sempit dan dalam. Meski sempat diberi pertolongan dengan diminum air dan bantu napas, sapi tak tertolong. Pihak relawan dan damkar pun menyerahkan sapi kepada pemilikknya.
Pemilik sapi Sutrisno mengatakan, saat itu jam satu siang istrinya membawa sapi untuk digembala ke ladang rumput dan jagung. Namun sapi mengamuk dan masuk ke dalam sumur. "Tadi tiba-tiba ngamuk pas mau dibawa ke ladang rumput. Sapi lompat dan masuk ke dalam sumur. Itu sumur bekas, ndak dipakai," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Damkas Kabupaten Mojokerto Sukamto mengatakan, pihaknya menerima laporan pukul 14.30 WIB. Setelah itu sejumlah relawan langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi sapi.
"Tapi waktu itu kondisinya sudah lemas. Sebab, sumur sempit dan dalam," tandasnya.
(ADI)