Pasien Kian Bertambah, Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Baru Dirilis Awal 2021

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

JAKARTA : Jumlah pasien baru covid-19 semakin bertambah di Indonesia. Sedangkan vaksin hingga saat ini belum ada. Bahkan, kemungkinan bibit atau kandidat vaksin buatan Indonesia itu baru dirilis pada awal 2021.

"Awal tahun depan (2021), kita harus ada dan keliatannya bisa ada kandidat vaksin ya," ujar Wakil Kepala Lembaga Eijkman, Herawati Sudoyo, seperti yang dikutip dari Medcom.id Minggu, 2 Agustus 2020.

Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin covid-19 berdasarkan Whole Genome Sequencing (WGS). Menurut Hera, ada enam platform pengembangan vaksin.Eijkman memilih mengembangkan vaksin dengan platform sub unit protein. Platform ini membutuhkan banyak informasi genetik dari virus korona sebelum dikembangkan.

"Hanya bagian tertentu dari virus tersebut yang kita pakai sebagai antigen dan diharapkan dapat merangsang antibodi di tubuh manusia," papar Hera.

Hera mengingatkan pembuatan vaksin tak perlu menjadi polemik meski yang diproduksi nantinya bukan buatan Indonesia. Yang terpenting, Indonesia telah mencoba mengembangkan vaksin secara mandiri.

Menurut dia, seluruh laboratorium uji covid-19 di dunia tengah mencoba membuat vaksin secara mandiri. Apapun platform vaksin yang dapat merangsang antibodi akan digunakan.

"Jadi zaman sekarang bukan lagi kompetisi menutup informasi sebagainya. Teknologi, uji klinis pasti di-share hasilnya semua. Sehingga kita bisa mengetahui vaksin-vaksin mana saja yang kira-kira memiliki kemungkinan untuk digunakan secara cepat," kata Hera.

Hera menyebut sudah ada lima kandidat vaksi yang masuk fase ketiga, yakni uji klinis terhadap sampel penduduk berjumlah besar. Kemungkinan lima kandidat tersebut yang akan segera dipasarkan.Berdasarkan rilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lima kandidat vaksin yang masuk fase ketiga uji klinis. 

Yakni vaksin dari perusahaan China Sinovac, vaksin dari Murdoch Children's Research Institute Australia, vaksin dari University of Oxford dan AstraZneca, vaksin dari CanSino Biologics dan Beijing Institue of Biotechnology, serta vaksin dari perusahaan bioteknologi Amerika Moderna.


(ADI)

Berita Terkait