LUMAJANG: Berstatus sebagai "surganya" pisang, Kabupaten Lumajang terus berinovasi dengan buah kaya nutrisi ini. Terbaru, ada namanya Pisang Raja Kresek yang sekarang sedang naik daun.
Pisang Raja Kresek selain tahan akan penyakit, juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini, harganya di pasaran mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu pertandannya.
Salah satu sentra pisang Raja Kresek berada di desa Tegal Bangsri, Kecamatan Ranuyoso,Kabupaten Lumajang. Warga di ujung utara Kota Lumajang ini mengembangkan pisang rajak keresek sejak beberapa tahun terakhir.
Hampir setiap empat meter lahan milik warga dipenuhi pohon Pisang Kresek. Warga telah membudidaya pisang kresek ini sebagai komoditas unggulan di desanya.
Agar pohon pisang kresek ini tumbuh dengan kualitas baik, warga harus melakukan perawatan rutin. Mulai dari membersihkan pohon pisang dari pelapah pisang yang kering hingga pemeliharaan anakan dan pemupukan.
Sukadi, salah satu petani mengatakan warga melakukan budidaya pisang Raja Kresek ini bermula dari tanaman pisang yang diserang penyakit sekitar sepuluh tahun lalu.
Saat itu, nyaris semua jenis tanaman pisang warga musnah tidak tersisa. Hanya pisang kresek yang masih bertahan hidup.
"Setelah itu, warga berupaya mengembangkan pisang kresek ini. Dengan cara menanam kembali anakan pisang tersebut. Hasilnya sangat menakjubkan, " kenan Sukadi.
Pisang berbuah dengan hasil maksimal. Satu tandan bisa berisi 12 sisir pisang. Bahkan harganya juga tinggi. Mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu pertandannya.
Saat ini, Dinas Pertanian Lumajang telah mengembangkan pisang Raja Kresek di lahan seluas 30 hektar di Kecamatan Ranuyoso. Pisang kresek ini dijadikan komuditas pisang unggulan.
"Pisang Kresek, kita kembangkan menjadi komuditas unggala di Kecamatan Ranuyoso, karena selain bisa dijadikan olahan. Pisang Raja Kresek ini juga cocok dijadikan makanan penutup, " ujar Paiman, Kepala Dinas Pertanian Kab. Lumajang
Sementara itu, Desa Tegal Bangsri akan mematenkan bibit pisang Raja Kresek agar bibitnya tak dijual ke laur daerah. Sebab, sejak beberapa bulan terakhir permintaan bibit mulai berdatangan dari sejumlah daerah.
(TOM)