Lamongan Waspada DB, Awal Tahun 2022 Sudah 14 Kasus

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

LAMONGAN : Kasus demam berdarah (DB) di Lamongan jadi perhatian. Sebab, pada awal tahun 2022 saja sudah ada 14 kasus. Diperkirakan angka tersebut akan terus bertambah jika tak segera diantisipasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr Taufik Hidayat 14 penderita DBD yang tersebar di 10 Kecamatan di Lamongan. Yakni Kecamatan Sambeng ada 4 kasus, Lamongan ada 2 kasus. Lalu Turi, Babat, Modo, Brondong, Deket, Kembangbahu, Ngimbang, dan Sugio masing-masing ada 1 kasus.

"Dari total 14 kasus ini, 10 penderita berusia 1-14 tahun, 2 penderita berusia 14-44 tahun, serta 2 penderita lagi berusia >44 tahun,” katanya, Senin 10 Januari 2022.

Dengan kondisi ini, Taufik mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola 3 M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas. Menurutnya, pola 3M mesti diterapkan guna mencegah munculnya jentik nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah.

Baca Juga : Terungkap, Ada Korban Pelecehan Dosen Unesa Berstatus Alumni

“Upaya menekan kasus DBD harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya lewat pengasapan atau fooging di areal yang dilaporkan adanya kasus DBD. Apalagi musim penghujan seperti sekarang, sering terjadi kasus DBD,” teranganya.

Taufik mengatakan selama tahun 2021 kasus DB Lamongan tercatat ada 136 kasus. Jumlah kasus tertinggi, terdapat pada bulan November lalu yakni 47 kasus. Pada Januari 2021 ada 16 kasus, Februari 7 kasus, Maret 5 kasus, April 9 kasus, Mei 6 kasus

Lalu Juni 7 kasus, Agustus dan September masing-masing 4 kasus, Oktober 9 kasus, November 47 kasus, serta Desembeber 22 kasus. Sedangkan di bulan Juli 2021, tak ada laporan penyakit DBD.

"Dari jumlah itu, belum  ada penderita DBD yang dilaporkan mengalami kematian," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait