MOJOKERTO : Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Mojokerto sejak, Kamis 9 Februari 2023 petang menyebabkan bencana banjir hingga pohon tumbang. Bencana banjir hingga pohon tumbang itu terjadi hampir merata di Kabupaten Mojokerto.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, pohon tumbang terjadi di Kecamatan Kutorejo, Trowulan, Jatirejo, Mojosari, Dlanggu, dan Pungging. Sementara bencana banjir terjadi di Kecamatan Ngoro, Kutorejo, Pungging, dan Mojosari.
Akibat pohon tumbang seperti yang terjadi di Desa Windurejo, Kecamatan Kutorejo dan Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu menyebabkan kemacetan. Akses jalan kembali lancar setelah petugas melakukan pemangkasan. Sementara bencana banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto disebabkan luapan dari saluran irigasi dan aliran sungai.
baca juga : Terungkap Ini, Motif Penganiayaan di Poltekpel Surabaya
Sejumlah jalan raya tertutup banjir luapan dan menghambat arus lalu lintas. Salah satunya kawasan langganan banjir di Jalan Raya Dusun Ngetrep, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro.
Sementara, banjir juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kutorejo, Pungging, dan Mojosari. Tak hanya jalan raya, banjir luapan juga merendam sejumlah pemukiman warga. Air banjir masuk jalan kampung, rumah, hingga fasilitas umum seperti gedung sekolah.
Bahkan di Dusun Junggo, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, ruas jalan ambrol karena diterjang banjir. Kondisi tersebut membuat jalur alternatif antar kecamatan tersebut tak bisa dilewati. Di Dusun Patung, Desa Pungging, Kecamatan Pungging, seekor sapi dikabarkan hanyut terbawa arus deras sungai.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat mengatakan, jika petugas masih di lokasi. “Ini teman-teman lapangan masih melakukan pengamanan. Sementara ini tidak ada laporan korban luka atau korban jiwa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida Soesetyo Djati mengatakan, petugas di lapangan terus melakukan penanganan dan pemantauan terkait dampak pohon tumbang dan banjir luapan. Saat ini merupakan puncak musim hujan sehingga potensi terjadinya bencana perlu diwaspadai dan diantisipasi.
"Kami masih melakukan penanganan dan pemantauan terkait dampak pohon tumbang dan banjir luapan," terangnya.
(ADI)