GRESIK: Lebih dari 45 kapal besar berbagai tujuan di Indonesia memilih menepi untuk berlindung dari hantaman gelombang tinggi di perairan laut Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Menurut informasi dari BMKG, ketinggian gelombang di laut Pulau Bawean bisa di atas 3 meter dengan angin yang kencang sehingga membahayakan keselamatan.
Selain kapal-kapal besar kargo, kapal LCT, kapal pencari ikan yang menepi juga banyak kapal batubara, tugboat dan kapal logistik.
Mereka yang sedang melintas di perairan laut Pulau Bawean erpaksa mencari perlindungan di dengan menepi di sisi timur pulau bawean, yang aman dari hantaman gelombang akibat cuaca ekstrem.
BACA: Tahun Baru, Ada 76 Titik Rawan Kemacetan di Jawa Timur
"Kapal-kapal ini akan menepi mencari perlindungan sampai kondisi cuaca membaik, bisa sampai dua minggu menunggu. sehingga banyak ABK yang turun ke daratan untuk mencari bekal makanan, " ujar Busroh, Sekretaris Desa Kepuh Teluk.
Cuaca buruk yang terjadi di perairan laut Bawean ini, tidak hanya menyebabkan kapal besar menepi. Namun kapal penyeberangan Gresik-Bawean juga ditutup sementara. Akibatnya, ratusan penumpang kapal warga Pulau Bawean tertahan di Gresik.
(TOM)