JAKARTA : Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa gas LPG 3 kilogram (kg) tidak bisa diakses semua orang mulai tahun depan. Hal ini disampaikan Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu 14 Juni 2023.
"(Mulai kapan?) Tahun depan. Ya kurang lebih begitu," ujar Tutuka.
Dia menambahkan, nantinya hanya masyarakat yang telah terdaftar dan mengacu di Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang bisa mendapatkan gas LPG 3 kg pada tahun depan.
"Kenapa kita memakai P3KE? Karena di P3KE mempunyai satgas updating dan P3KE ini sebenarnya bersejarah. P3KE dulunya namanya dari data BKKBN, jadi panjang histori pendataannya," katanya.
Tutuka mengatakan, masyarakat yang berhak dan telah terdaftar dalam data tersebut hanya tinggal menunjukkan identitas apabila ingin membeli gas melon tersebut. Pada awalnya, pihaknya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk pembelian gas LPG ini. Namun, pihaknya melihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam data tersebut. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan menggunakan kedua data tersebut.
baca juga : Jokowi Geram Anggaran Rp6 Miliar untuk Stunting Habis Buat Perjalanan Dinas dan Rapat
"Kemudian kami gunakan dua-duanya aja dengan P3KE. Sekarang kalau kami lihat DTKS juga membaik, membaik dengan updating itu, jadi kami menggunakan dua-duanya. Kita tidak mempunyai basis data lagi antara dua itu," tuturnya.
Tutuka menegaskan, tujuan pendataan ini hanya untuk memastikan agar program LPG 3 kg bisa tepat sasaran. Sebab, dirinya mengaku bingung lantaran jumlahnya yang terus mengalami kekurangan.
"Kita sebenernya ingin satu jadi tepat sasaran. Jadi kalou tempat lain banyak mengalir untuk warung makan besar itu kita ada menduga beberapa (disalurkan) ke tempat seperti itu. Soalnya kayaknya kok kurang terus LPG-nya," ucapnya.
(ADI)