Berharap PTM Bisa Maksimal, Jatim Kebut Vaksinasi Pelajar

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa  meninjau vaksinasi pelajar di Nganjuk (Foto / Metro TV) Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi pelajar di Nganjuk (Foto / Metro TV)

NGANJUK : Serbuan vaksinasi terus dimaksimalkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini, sebanyak 2.264 dosis vaksin, diberikan bagi para pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kabupaten Nganjuk. Vaksinasi yang terpusat di SMAN 1 Gondang ini ditinjau langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengatakan saat ini Jatim sudah level 1, sebanyak 28 Kabupaten Kota juga sudah level 1, protokol kesehatan yang diminta tetap dilaksanakan, dan kini yang terus dimaksimalkan adalah pemberian vaksinasi. "Sekarang harus menjaga, bahwa diri kita aman, lingkungan sekitar kita aman, pastikan menggunakan masker, pastikan mengikuti vaksinasi," katanya, Rabu 29 September 2021.

Serbuan vaksinasi ini, kini juga dimaksimalkan bagi para pelajar tingkat SMA sederajat, SMP sederajat, dan bagi pelajar SD kelas 6 yang sudah berusia 12 tahun. Hal ini, untuk mendukung proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  "Meskipun sudah ada hasil lab, bahwa Pfizer bisa digunakan untuk 5 sampai 12 tahun, tapi kita menunggu SOP dari Kementerian Kesehatan," imbuhnya.

Gubernur Khofifah minta vaksinasi bagi para pelajar ini dipercepat, agar PTM bisa dimaksimalkan. Terlebih bagi pelajar SMK kelas 12, yang membutuhkan jam pelajaran lebih lama, untuk mendukung praktikum. Dimana saat ini masih 2 jam saja.

Baca Juga : Alhamdulillah, Pasien Covid-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya Tinggal 1 Orang

"Oleh karena itu jaga seluruh protokol kesehatan, cepat vaksinasi, supaya kita secara terbatas bertahap, bisa meningkatkan jam pembelajaran tatap muka, terutama bagi yang kelas 12," tuturnya.
 
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengungkapkan, hingga saat ini, pihaknya masih berpacu untuk mewujudkan herd immunity. Dimana saat ini, angka vaksinasi masih sebesar 43-45%.  "Sehingga kita targetkan, bulan depan itu harus minimal 60 sampai 70 persen. Sehingga dengan adanya vaksinasi ini, paling tidak, mengurangi resiko kalau misalnya kita terpapar covid," terangnya.

Marhaen menceritakan besarnya manfaat program covid-19. Jika tubuh terserang atau terkonfirmasi Covid-19, akan mengurangi keparahan gejala. Selain itu, daya tahan tubuh relatif lebih tinggi. "Dalam bulan depan ini, kita akan melakukan serbuan, utamanya kita akan fokuskan anak sekolah. Mulai SMA, SMK, maupun SMP. Sehingga nanti, pembelajaran tatap muka tidak hanya terbatas, tapi bisa 6 hari," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait