Dari jumlah itu 160 orang di antaranya PMI yang dipulangkan dengan biaya pemerintah melalui KBRI di Malaysia. Mereka tidak hanya berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Namun juga dari wilayah Indonesia timur, seperti NTT, NTB dan Bali.
Begitu tiba, seluruh PMI, baik yang balik secara mandiri atau melalui biaya pemerintah tidak bisa langsung balik ke daerah asal melainkan menjalani proses karantina selama delapan hari di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Karena itu, pengawasan terhadap PMI cukup ketat. Pengawasan dilakukan petugas sejak mereka turun dari pesawat hingga proses evakuasi dari bandara ke Asrama Haji Sukolilo.
"Mau balik pulang dari Malaysia. Tapi ini harus karantina dulu di asrama haji," kata salah seorang PMI asal Ponorogo, Anto.
BACA JUGA : Waduh, Aplikasi PeduliLindungi Palsu Beredar
Sementara itu, petugas UPT BP2MI Surabaya Wilayah Jatim, Guntar Sabhara mengatakan, gelombang tinggi kepulangan PMI dari Malaysia karena pandemi covid-19. Saat ini banyak perusahaan di Malaysia tutup karena covid-19, sehingga merek terpaksa memberhetikan karyawannya sebagaimana yang dialami para PMI.
(ADI)