BOJONEGORO: Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib petani kacang hijau di Kabupaten Bojonegoro. Setelah diserang hama tikus, kini harga kacang hijau mendadak anjlok.
Selama sepekan terakhir, harga kacang hijau di petani yang biasanya tak pernah berada di bawah Rp 13.000 perkilogram, kini turun menjadi hanya Rp 11.000 ribu.
Selain itu, serangan hama tikus yang meningkat juga membuat hasil panen turun dratis mencapai 50 persen dibanding musim panen sebelumnya.
Anwar, petani kacang hijau dari Desa Wotan, Kecamatan Sumberrejo mengaku tak mengetahui pasti penyebab anjloknya harga kacang hijau pada masa panen kali ini.
“Harga kacang tiba-tiba anjlok begitu saja, tepat saat memasuki puncak masa panen raya. Tidak tahu kenapa, apa karena dampak covid-19 atau bukan, “ keluhnya.
Jika kondisi harga terus menurun, bayang-bayang kerugian besar petani kacang hijau sudah di depan mata. Apalagi hasil panen tahun ini juga tak sebagus tahun-tahun sebelumnya.
“Serangan hama tikus juga membuat hasil panen turun drastis, tidak sebanyak panen sebelumnya. Tidak ada separuhnya, “ ucapnya.
Biasanya, untuk lahan seluas 200 meter persegi mampu menghasilkan minimal satu kwintal kacang. Namun kini hanya mampu menghasilkan rata-rata 50 kilogramnya saja.
“Banyak biji kacang siap panen rusak dan rontok ke tanah diserang tikus, terutama saat malam hari, “ ucapnya.
Atas kondisi ini, para petani mengaku hanya bisa parsah. Mereka berharap pemerintah turun tangan. Selain membantu pengendalian hama tikus juga meminta agar harga kacang hijau bisa dikisaran Rp 15 ribu untuk menghindari kerugian besar.
(TOM)