Wisatawan Gunung Bromo Diimbau Tidak Masuk Radius 1 Km dari Kawah

wisata Gunung Bromo (Foto / Istimewa) wisata Gunung Bromo (Foto / Istimewa)

PROBOLINGGO : Wisatawan serta pelaku wisata Gunung Bromo diharap selalu waspadai terjadinya letusan freatik. Status Gunung Bromo yang terletak di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, saat ini berstatus Waspada atau Level II.

Status ini ditetapkan berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana Gunung Api (PVMBG) pada tanggal. Secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan instensitas tipis dengan tinggi 50–400 meter.

Sementara kegempaan terekam tremor 0.5 hingga 1 MM. PVMBG merekomendasikan semua pihak tidak memasuki dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan, menjelaskan ciri khas letusan freatik sifatnya tiba-tiba. Maka dari itu, cara mitigastinya dengan cara menghindar dan tidak mendekati letusan.

"Kalau di Gunung Bromo, tidak mendekat pada radius 1 kilometer dari puncak kawah,” ujarnya Sabtu, 24 Oktober 2020

Dia mengatakan, letusan freatik dari Gunung api ditandai dengan kepulan asap putih sampai keabu-abuan atau berupa lumpur hitam relatif dingin. Tinggi kolom asap biasanya mencapai seribuan meter dan energinya tidak besar. Sementara dampak letusan bersifat lokal.

“Dampak letusan freatik tidak besar dan bersifat lokal,” katanya.

Dia mengatakan, wisata Gunung Bromo ini masih aman dan indah untuk kunjungi wisatawan, asal selalu menjaga kewaspadaan. Selain itu wisatawan diharapkan tidak mendaki ke kawah atau memasuki radius 1 kilometer dari puncak kawah.


(ADI)

Berita Terkait