Clicks: Pandemi covid-19 sudah melanda Indonesia satu tahun lamanya. Pandemi ini memaksa masyarakat Indonesia untuk membatasi kegiatan maupun bersosialisasi, baik dengan teman maupun keluarga.
Bantuan sosial pun sudah digelontorkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menunjang roda ekonomi di Tanah Air. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan bantuan yang diberikan pemerintah selama pandemi itu harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Bila tidak, program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan nontunai, bantuan sosial (bansos) menjadi percuma.
"Apabila kita tidak bisa menjaga semuanya itu. Apalagi kalau kemudian ada yang tidak mau divaksin, maka semua uang yang sudah kita gelontorkan menjadi sia-sia," ujar Risma dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2021 di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021, seperti dilansir dari Antara.
Di sisi lain, menurut dia, pandemi covid-19 mengajarkan masyarakat untuk disiplin, peduli kebersihan, dan kesehatan. Warga didesak mencoba hal baru, seperti pembelajaran formal melalui media daring hingga berkembangnya peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis online.
Eks Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, itu mengajak seluruh komponen tidak hanya melihat dampak buruk dari pandemi covid-19. Semua pihak harus optimistis bila masyarakat dapat bersama-sama memerangi penularan virus SARS-CoV-2 itu.
"Mari kita tidak berkecil hati. Semangat terus berjuang terus. Kita buktikan bahwa kita adalah bangsa yang bisa dihargai karena kita disiplin dan kita menjaga protokol (kesehatan) dengan ketat," kata Risma.
Risma mengakui dampak dari pandemi covid-19 selama satu tahun di Tanah Air amat terasa. Hal itu terjadi karena pengeluaran masyarakat semakin meningkat dalam memenuhi kebutuhan lain, seperti biaya alat pelindung diri, akses internet, dan sebagainya.
(SYI)