GRESIK : Empat siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik berhasil membuat mesin pendingin (cold storage) bertenaga surya. Kelebihan alat ini mampu dikendalikan dengan android, sehingga lebih praktis dan efisien. Inovasi ini mampu membantu nelayan mengawetkan ikan.
Mesin pendingin cold storage ini, menggabungkan teknologi terbarukan, yakni memanfaatkan tenaga listrik panel surya dan listrik dari PLN. Meski terkesan sederhana, inovasi teknologi karya 4 siswa smk ini, dilengkapi dengan perangkat teknologi kekinian, sehingga dapat dikontrol menggunakan ponsel pintar (smartphone).
Muhammad Ilham Maulana salah satu siswa pembuat alat mengungkapkan, pembuatan mesin pendingin ini berawal dari hasil riset terhadap nelayan dan pedagang ikan. Salah satu masalahnya ialah proses pengawetan ikan dari hasil tangkapan. Selama ini, ikan didinginkan dengan menggunakan es batu.
"Dari situlah tercetus keinginan membantu nelayan, petani tambak dan pedagang ikan, yang selama ini bergantung es batu untuk menyimpan dan mengawetkan ikan–ikannya," katanya.
baca juga : Truk Tabrak Bengkel dan Toko Onderdil di Mojokerto, 4 Motor Hancur, 1 Luka
Mesin pendingin portable ini, diharapkan bisa membantu nelayan meningkatkan kualitas ikan yang dihasilkan, tanpa khawatir ikannya membusuk. pasalnya, es batu mudah mencair sehingga mempengaruhi kualitasnya ikan. Mesin pendingin produknya ini, tidak jauh berbeda dengan produk pabrikan, dengan menggunakan komponen kompresor, kondensor, evaporator, pipa kapiler, filter, thermostat, heater dan kipas.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Mukromin Latif, mengatakan, berkat kecanggihannya, karya siswa sekolah berada di pesisir utara gresik berhasil meraih gelar juara pertama lomba Gresik Inovasi Festival (ginofest), yang digelar Bappeda Gresik beberapa hari lalu.
"Pada bulan Februari mendatang, karya inovasi ini akan mewakili Indonesia di ajang inovasi teknologi, yang digelar di Malaysia," terangnya.
Mesin pendingin karya siswa SMK ini, telah proses diajukan haki ke Kementerian Hukum dan HAM. Freezmut ini sudah mendapatkan banyak pesanan dari berbagai pihak, dengan harga jual bervariatif. Mulai dari Rp2,5 juta, untuk bertenaga listrik dengan kapasitas 220 liter, hingga Rp6 juta rupiah untuk tenaga hybrid dengan kapasitas 2 kwintal.
(ADI)