Mahasiswa ITS Perkenalkan Detergen Ramah Lingkungan

Proses pembuatan adonan detergen Chozz dengan bahan organik yaitu minyak kelapa dan ekoenzim, inovasi rancangan tim mahasiswa ITS. ANTARA/HO-Humas ITS Proses pembuatan adonan detergen Chozz dengan bahan organik yaitu minyak kelapa dan ekoenzim, inovasi rancangan tim mahasiswa ITS. ANTARA/HO-Humas ITS

Surabaya: Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan inovasi deterjen ramah lingkungan bernama Chozz. Alat ini menggunakan bahan dasar minyak kelapa dan ekoenzim untuk mengurangi limbah pencemar lingkungan.

Ketua tim Chozz ITS, Rafindita Sumar Ramadhan, mengungkapkan bahwa inovasi ini muncul sebagai respons terhadap penggunaan deterjen anorganik di rumah tangga yang merusak lingkungan.

"Penggunaan deterjen berbahan anorganik ini dapat menimbulkan permasalahan serius bagi keberlangsungan lingkungan hidup," kata Rafindita dikutip dari Antara, Rabu, 5 Juni 2024.

Menurut penelitian tim Chozz, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa antara tahun 2014 hingga 2018, kerusakan sumber daya air di Indonesia meningkat hingga 50 persen. Pada tahun 2021, distribusi volume sumber daya air terbesar di Indonesia dipegang oleh rumah tangga.

Data tersebut juga mengindikasikan bahwa rumah tangga berkontribusi terhadap pencemaran sumber daya air, salah satunya melalui penggunaan deterjen anorganik.

"Chozz adalah inovasi yang dapat menggantikan peran detergen anorganik," jelas mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS tersebut.

Inovasi Chozz menggunakan bahan organik yang lebih ramah lingkungan. Tim Chozz memanfaatkan minyak kelapa dan ekoenzim, sumber daya yang mudah ditemukan, sebagai bahan dasar deterjen.

"Penggunaan bahan organik ini diharapkan dapat mencegah serta menurunkan pencemaran air yang ditimbulkan rumah tangga," tambah Rafindita.

Ia menjelaskan, minyak kelapa dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia, sementara ekoenzim, hasil fermentasi limbah organik, dipilih karena terbukti efektif dalam membersihkan.

"Kami juga menggunakan essential oil sebagai pewangi dan soda api untuk memadatkan adonan detergen,"  terangnya.

Tim Chozz menciptakan deterjen dalam bentuk padatan dengan takaran yang disesuaikan, di mana satu padatan deterjen dapat membersihkan lima kilogram pakaian. Ini adalah salah satu inovasi dari Chozz selain bahan baku organiknya.

"Kami membuat Chozz dalam bentuk padatan supaya lebih efisien," ujar mahasiswa angkatan 2023 tersebut.

Rafindita menjelaskan bahwa proses pembuatan Chozz cukup sederhana. Bahan-bahan seperti minyak kelapa, ekoenzim, essential oil, dan soda api dicampur dengan takaran tertentu, lalu dicetak hingga mengeras.

Setelah pembuatan prototipe dan uji coba, Chozz terbukti memiliki kelarutan dan kemampuan membersihkan yang baik.

Inovasi tim Chozz ini berhasil meraih juara II di ajang International Youthpreneur Competition (IYC) 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) baru-baru ini.


(SUR)

Berita Terkait