Meski Harga Naik, Stok Bahan Pokok di Bangkalan Aman Jelang Iduladha

Ilustrasi - Pedagang kebutuhan bahan pokok di salah satu pasar tradisional di Bangkalan, Jawa Timur. Foto: Antara/Abd Aziz Ilustrasi - Pedagang kebutuhan bahan pokok di salah satu pasar tradisional di Bangkalan, Jawa Timur. Foto: Antara/Abd Aziz

BANGKALAN: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan memastikan persediaan bahan pokok menjelang Iduladha di wilayahnya aman. Meski begitu, harga sejumlah komoditas mulai merangkak naik.

"Kami telah melakukan pemantauan persediaan bahan pokok di pasaran. Hasilnya bisa dipastikan bahwa persediaan aman," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan pada Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan, Delly Septiana, dilansir dari Antara, Selasa, 14 Juni 2022.

Berdasarkan pantauan Disdag Bangkalan pada Senin, 13 Juni 2022, harga beras, gula, dan minyak goreng cenderung stabil. Harga tersebut masih sama dengan harga yang berlaku pada pekan sebelumnya.

BACA: Harga Cabai Rawit di Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu, Bawang Merah Ikut Melambung

Harga beras bengawan dijual seharga Rp12.000 per kilogram, beras mentik Rp11.000 per kilogram, dan beras IR-45 Rp10.000 per kilogram. Sementara itu, gula pasir dipatok seharga Rp14.000 per kilogram.

Minyak goreng curah dijual seharga Rp16.000 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan berkisar antara Rp24.000 per liter hingga Rp24.660 per liter.

Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga ialah cabai, daging ayam, dan telur. Harga daging ayam ras naik Rp5.000 dibanding pekan kemarin dan dijual seharga Rp40.000. Daging ayam kampung dipatok seharga Rp75.000, naik Rp5.000 dibanding pekan sebelumnya.

BACA: Harga Cabai Mahal, Pengusaha Sambal Terpaksa Kurangi Produksi

Komoditas telur ayam naik dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp27.000 per kilogram. Harga ayam ras dan telur ayam kampung naik dari Rp54.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai, naik dari Rp70.000 menjadi Rp90.000 per kilogram.

Menurut Septiana, kenaikan harga pada daging ayam dan telur ayam itu lantaran warga enggan membeli daging sapi. Wabah penyakit mulut dan kuku di sejumlah daerah menjadi penyebab.

Kenaikan harga cabai dipicu pasokan dari petani ke pedagang berkurang. Pasokan cabai turun karena bencana di sejumlah daerah pemasok cabai.


(UWA)

Berita Terkait