GRESIK : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanam mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial atau KEE di desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Kamis 28 Oktober 2021. Dia berharap kegiatan ini bisa menjaga ekosistem laut. Penanaman mangrove ini juga merupakan rangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Jatim ke 76.
Khofifah mengatakan global warming saat ini dirasakan oleh warga dunia. Untuk itu, ia meminta kepada Dinas Kehutanan Pemprov Jatim untuk menanam mangrove sebanyak-banyaknya.
“Luasan mangrove yang semakin ditambah juga akan berdampak pada ekosistem secara jangka panjang. Selain itu, juga akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” ucap Khofifah.
Ke depan, pihaknya akan terus menanam ribuan tanaman mangrove secara masif. Yakni melalui program Nandur Mangrove. Selain menyelamatkan lingkungan dari ancaman abrasi. Penanaman mangrove secara masif ini juga memiliki potensi nilai ekonomis. Seperti hutan mangrove Banyuurip, Ujungpangkah yang ditanami gubernur ini.
“Menurut saya ini bisa jadi solusi jangka panjang,” imbuhnya.
Baca Juga : Singkong Beku Indonesia Jadi Cemilan Premium di Eropa dan ASMangrove Banyuurip memiliki 17 varian mangrove. Dari sana, satwa yang hidup di hutan mangrove juga akan semakin banyak. “Ini bisa dikembangkan wisatanya. Meski di Banyuurip ini sudah ada wisata MBS, tapi perlu dikembangkan lagi,” imbuh gubernur.
Perlu diketahui, Ujungpangkah sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Lokasi ini memiliki spot migrasi puluhan jenis burung laut dan dipenuhi ratusan ribu pohon mangrove dari belasan jenis.
Kawasan yang memiliki luas 1.554,27 hektar itu berada di tiga desa. Yakni Desa Pangkahwetan, Desa Pangkahkulon dan Desa Banyuurip. Membentang di pesisir laut dan muara memberikan nuansa hijau serta menyumbang oksigen bersih untuk Kota Pudak dan sekitarnya.
Berdasarkan catatan, ada sekitar 72 jenis burung laut yang memenuhi lokasi tersebut. 50 di antaranya adalah burung yang melakukan migrasi dari Benua Australia.
(ADI)