SURABAYA : Banyaknya siswa yang kesulitan mengakses internet karena biaya paket data, mendorong sekelompok warga suporter bonek di Surabaya, Jawa Timur menjadikan balai kelurahan sebagai tempat belajar siswa. Selain menyediakan wifi gratis, warga juga meminjamkan handphone (hp) bagi siswa yang tidak memiliki handphone untuk belajar. 

Balai kelurahan di Kendangsari Surabaya ini ramai didatangi anak-anak sekolah. Sebab, gedung tersebut dijadikan tempat belajar dadakan bagi para pelajar maupun anak-anak yang tinggal di sekitar balai. Tempat belajar dadakan ini dibentuk warga tergabung dalam komunitas suporter Bonek Ruwet Surabaya. 

"Kami prihatin dengan banyaknya siswa yang belajar daring, namun kesulitan tidak memiliki paket data internet," ungkap anggota komunitas Bonek Ruwet, Mukti Aliatif.  

Mukti mengatakan, di lokasi sekolah dadakan ini para pelajar di fasilitas wifi gratis, karena tidak ingin anak-anak tertinggal pelajaran sekolah hanya karena tidak memiliki kuota internet. 

"Untuk memasang fasilitas wifi, kami patungan dan mengumpulkan uang secara bersama-sama," terangnya. 

Adanya tempat sekolah dadakan ini membuat sejumlah siswa mengaku senang dan tenang. Sebab, mereka tak lagi kesulitan mengakses internet hanya untuk belajar daring dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dari sekolah. 

"Pernah menggunakan fasilitas internet di warung kopi. Namun, tidak nyaman karena terganggu suara ramai dan banyak orang dewasa yang merokok," ungkap seorang pelajar, Ahmad Aziz. 

Dengan ruangan yang cukup luas, balai kelurahan ini bisa menampung hingga 30 siswa.  Biasanya, dalam sehari ada siswa yang masuk pagi dan siang. Sehingga, tidak khawatir bagi siswa yang ingin memanfaatkan wifi gratis untuk belajar daring dan mengerjakan tugas sekolah. 
 
 

(ADI)